Otomotifnet.com - Ferrari 296 GTB memiliki kecanggihan di sektor mesin.
Yakni meski mesin dalam kondisi mati, tetap bisa ngebut sampai 135 km/jam.
Hal itu berkat sistem hybrid Ferrari 296 GTB menyediakan EV Mode.
Teknisnya, mobil melaju dengan motor listrik 100% alias mesin bakar dimatikan.
Meski motor listrik di mobil baru Ferrari 296 GTB hanya sumber tenaga sekunder, tapi output yang dimiliki tak bisa diremehkan.
Motor listrik dengan format dual-rotor single-stator axial flux motor itu punya tenaga maksimum 165 dk dan torsi hingga 315 Nm.
Enggak heran saat motor listrik bekerja sendiri, masih bisa berlari hingga 135 km/jam dengan catatan baterai sedang dalam keadaan penuh.
Pengisian baterai bisa dilakukan saat mobil berjalan dengan memanfaatkan regeneratif energi ataupun sumber eksternal (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Baterai yang berkapasitas 7,45 kWh itu memungkinkan Ferrari 296 GTB berjalan sejauh 25 km di EV Mode.
Jadi, jika tempat yang ingin dituju kurang dari 25 km, maka pemilik Ferrari 296 GTB bisa berjalan layaknya BEV yang tanpa suara dan tanpa getaran.
Diketahui, Ferrari 296 GTB lahir dengan mesin kompak V6 2.992 cc twin-turbo.
Mesin bakar V6 twin-turbo itu secara mandiri menghasilkan tenaga 654 dk.
Artinya sudah lebih bertenaga dari mesin besar Ferrari 458 Italia berdaya 562 dk.
Padahal sistem hybrid Ferrari 296 GTB masih punya motor listrik yang melecut hingga 152 dk sehingga jika ditotal, tenaga maksimalnya mencapai 818 dk dan torsi 740 Nm.
Tak heran dengan tenaga eksplosif yang ditransfer via girboks dual clutch 8-percepatan ke roda belakang (RWD), Ferrari 296 GTB diklaim berakselerasi 0-100 km/jam dalam 2,9 detik dan topspeed lebih dari 330 km/jam.
Oh ya, konfigurasi V6 pada mesin bakar 296 GTB punya sudut 'V' yang lebar, 120 derajat.
Ini memiliki beberapa keuntungan, pertama 'ruang' yang lapang untuk menempatkan 2 unit turbo di antara kedua baris silinder.
Kedua, rentang sudut yang lebar membuat mesin lebih pipih dan bagus dalam soal center of gravity.
Pada akhirnya ikut berpengaruh positif pada stabilitas mobil bermanuver.
Baca Juga: Enggak Terpikirkan, Dari Sini Asal Usul Logo Kuda Jingkrak Ferrari
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR