Otomotifnet.com - Ada mitos mengoplos bensin dengan kapur barus bikin irit.
Faktanya, bukan irit yang didapat justru bikin buntung pemilik mobil atau motor.
Agus Mustafa, Technical Leader Auto2000 jelaskan efek buruknya bagi mesin.
Ia tidak menyarankan menggunakan kapur barus, karena memiliki risiko besar.
"Pakai kapur barus sebenarnya selisihnya tidak terlalu banyak, malah menambah pekerjaan harus ditambahin (zat aditif) jadi tidak efisien," ujar Agus belum lama ini.
"Buat mesin tidak ada yang tahu komposisi cairan ini secara detail, beberapa kasus malah di ujung injektor banyak kerak," sambungnya.
Agus melanjutkan, jika digunakan jangka panjang malah membuat proses pembakaran akan terhambat dan tenaga menjadi hilang.
"Langkah tersebut bisa membuat ujung injektor banyak kerak, sehingga akan mengelitik, kehilangan tenaga, brebet, konsumsi BBM semakin boros," ungkapnya.
Ketimbang pakai kapur barus, Ia kasih saran agar konsumsi BBM mobil bisa irit.
Seperti menginjak pedal gas secara perlahan, serta melakukan servis berkala minimal enam bulan sekali.
"Jaga pola berkendara yang baik, servis berkala rutin, perhatikan penggantian oli," terangnya.
"Untuk di Jakarta jangan terpaku pada jarak kilometer saja," ucap Agus.
Terakhir, Agus mengungkapkan saat berkendara usahakan lampu indikator eco menyala agar mendapatkan efisiensi bahan bakar yang cukup.
"Kalau lampu eco menyala itu akan tercapai efisiensi bahan bakar," tandasnya.
Baca Juga: Pakai Kapur Barus Untuk Naikin Oktan BBM, Mesin Bakal Kayak Orang Kena Batu Ginjal
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR