Otomotifnet.com - Mengejutkan, Pertamina masih jual rugi Pertamax meski harga jual di dalam negeri sudah naik dan harga minyak mentah dunia sudah mulai turun.
Sekadar informasi, sejak Sabtu 3 September 2022, harga Pertamax sudah naik jadi Rp 14.500 per liter dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, meski jual rugi, perusahaan tak bisa serta merta menaikkan harga Pertamax karena harus tetap melalui persetujuan pemerintah.
"Khusus Pertamax, ini agak berbeda," ucap Nicke dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI dikutip dari live streaming kanal Youtube TV Parlemen (9/9/2022).
"Kalau kita lihat kategorinya (Pertamax) dalam regulasi adalah JBU yang harganya itu fluktuatif disesuaikan ICP (Indonesia Crude Price), floating price. Tapi Pertamax kemudian pemerintah mengendalikan juga harganya," tambahnya.
Alasan lainnya Pertamina tidak menaikkan harga Pertamax sesuai harga minyak mentah dunia, lanjut Nicke, karena nantinya dikhawatirkan masyarakat pengguna Pertamax akan beralih ke Pertalite jika selisih harganya terlalu lebar.
"Karena kalau pertamax disesuaikan dengan market price, maka ini akan lebih banyak lagi yang ke Pertalite," beber Nicke.
Agar tidak menjual rugi Pertamax, penentuan harga JBU termasuk Pertamax, seharusnya diserahkan kepada badan usaha, dan dilepas ke mekanisme pasar alias mengikuti fluktuasi harga minyak mentah ICP.
Nicke bilang, selama ini, kerugian menjual Pertamax ditanggung Pertamina.
Lantaran Pertamax bukan kategori Jenis BBM Tertentu (JBT) maupun Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR