"Tapi untuk faktor ini sepertinya tidak mungkin, karena di area pabrik seharusnya steril," jelasnya.
Faktor berikutnya, bisa jadi material epoxy atau surfacer yang tidak sesuai, baik dari komposisi ataupun bahan.
"Yang membuat saya kaget, bagian yang terkelupas itu catnya seharusnya vernish atau clear coat atau pelindung catnya. Karena cat otomotif zaman sekarang pada umumnya sudah 2k (cat dan vernish), itu merupakan standard pabrik," jelasnya.
"Berbeda dengan cat zaman dulu yang cuma 1k (cat tanpa vernish). Berarti bisa saja kesalahan mobil berwarna Gravity Gold Matte tersebut dari kelalaian human error, SOP yang tidak sesuai, atau bahan (cat) yang tidak sesuai," lanjutnya.
Namun, Jonathan menjelaskan bahwa secara teknis pengaplikasian cat matte memang lebih sulit ketimbang warna lainnya.
Pengaplikasian warna tersebut memerlukan ketelitian ekstra untuk mendapatkan hasil yang baik.
"Pengalaman saya, finishing cat matte dibandingkan finishing cat pada umumnya memang lebih sulit. Warna matte memiliki daya rekat yang lebih rendah, jadi memang lebih rentan terjambak atau tergores," jelasnya.
Ia juga menilai, tidak ada mobil baru yang pengaplikasian catnya benar-benar sempurna.
Sehingga pemilik Hyundai IONIQ 5 lainnya tak perlu khawatir soal kualitas cat mobil mereka.
"Kalau untuk Hyundai saya rasa RnD mereka sangat baik dan enggak main-main. Mungkin kejadian ini hanya karena ada suatu faktor x yang kita enggak tahu penyebab spesifiknya," jelasnya.
Sebagai informasi, saat ini mobil milik Bernard Widianto telah dibawa kembali ke pabrik untuk pengecatan ulang.
Sebagai kompensasi, Bernaed telah dipinjamkan unit pengganti dari dealer Hyundai Pluit pada Jumat (2/9/2022).
Baca Juga: Cat IONIQ 5 Ngelotok Kena Lakban, Begini Solusi Dari Hyundai ke Pemilik
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR