Otomotifnet.com - Seorang anggota DPR RI teriak lantang soal Pertalite dan Solar.
Ia meminta pemerintah segera menurunkan harga Pertalite dan Solar.
Sosok itu yakni anggota Komisi VII DPR RI dari fraksi PKS, Mulyanto.
Desakan tersebut menyikapi turunnya harga minyak mentah dunia.
Menurutnya pemerintah tak boleh lagi menjual BBM subsidi dengan harga sekarang.
Karena menurut Mulyanto, harga bahan baku produksinya sudah turun jauh di bawah nilai asumsi APBN yaitu sebesar USD 100 per barel.
Mulyanto mendesak pemerintah merevisi harga jual BBM subsidi secepatnya.
"Saat ini adalah waktu yang tepat bagi Pemerintah untuk menurunkan harga BBM bersubsidi seperti solar dan Pertalite," ucapnya, (5/10/22).
"Karena harga minyak mentah dunia terus melorot jauh di bawah asumsi APBN sebesar USD 100 per barel," jelas Mulyanto.
"Sejak bulan Juni 2022 harga minyak mentah dunia merosot tajam. Data Bloomberg per 28 September 2022 menunjukan harga minyak mentah dunia jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2022 turun 1,24 persen ke level USD 85,20 per barel," imbuhnya.
Sementara itu, lanjut Mulyanto, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November 2022 turun 1,24 persen ke level USD 77,53 per barel.
Itu sebabnya per 1 September 2022 lalu, sebagian besar BBM swasta kompak turun harga.
Tapi anehnya Pemerintah malah menaikan harga BBM bersubsidi.
"Kemarin per 1 Oktober 2022, kembali secara kompak operator BBM swasta seperti Shell, VIVO, BP dan Pertamina menurunkan harga BBM-nya," ungkapnya.
"Karena itu sudah seharusnya Pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi sekarang juga," ucapnya.
"Sebab aneh kalau Pemerintah tetap mempertahankan harga BBM bersubsidi di tengah merosotnya harga minyak mentah dunia dan turunnya harga-harga BBM dari operator swasta," tandas Mulyanto.
Baca Juga: Bos Pertamina Buka-bukaan di DPR, Harga Asli Satu Liter Pertalite Rp 17.200
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR