Otomotifnet.com - Toyota Fortuner pelat merah L 1924 PP bersuara aneh.
Setelah dilihat ke ruang mesin, bikin kaget bukan main.
Fortuner tersebut merupakan mobil dinas Wakil Ketua DPRD Surabaya, A Hermas Thony.
Semula, Hermas hendak pulang dari Kantor DPRD Surabaya ke rumahnya di kawasan Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, (2/11/22).
Saat perjalanan, mendadak terdengar suara rintihan seperti hewan kucing.
Ia mengira suara kucing tersebut berasal dari radio yang ia putar.
"Saya awalnya menduga suara kucing itu bukan kucing sesungguhnya," ucap Hermas, (2/11/22).
"Kucing yang ada di radio. Saya sudah melewati Gedung Siola Jl Tunjungan," sambungnya.
Karena anggapan itu, Hermas tetap mengemudikan Fortuner tersebut.
Namun suara kucing merintih itu terdengar lagi sesaat begitu sampai di Grahadi.
Sempat berhenti mengecek setiap kabin dan bawah kursi. Tidak ditemukan.
Perjalanan pulang ke rumah di Wonocolo pun dilanjutkan malam itu juga.
Wakil Ketua DPRD ini merasa nyaman karena tidak ada suara kucing lagi.
Dia kembali dikejutkan saat Fortuner perlahan masuk permukiman Wonocolo.
Suara kucing itu makin keras dan merintih.
Sumber suara itu makin terdengar jelas ada di bagian depan mobil.
Persis di depan rumah, Toyota Fortuner pelat merah itu pun berhenti.
"Saya tidak masuk rumah dulu. Saya buka kap mobil, memastikan keberadaan kucing," ucapnya.
Betapa terkejut dan histerisnya Hermas melihat kucing itu nyangkut di antara lampu dan jaringan kabel.
"Saya gelar kloso (tikar), dlosor (rebah), ambil pelan-pelan, mengevakuasi kucing. Alhamdulilah kucing masih sehat," kata AH Thony.
Dia tidak bisa membayangkan kondisi panas di dalam ruang mesin itu.
Bisa masuk tak bisa keluar dan bertahan dalam suhu panas.
Namun situasi menjadi haru biru karena putra AH Thony begitu sayang sama kucing.
Semula kucing yang sudah kepanasan itu mau dilepas.
Tapi oleh anaknya yang duduk di SMA, kucing itu malam itu juga dibersihkan dan dimandikan.
Kemudian dirawat di dalam rumah.
Alhamdulillah, kucing selamat.
Baca Juga: Tabrak Kucing Bikin Sial, Ahli Terangkan Logika, Ambil Sikap Begini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR