Otomotifnet.com - Buat yang kepengin boyong Honda BR-V generasi pertama, wajib cek penyakitnya.
Masalah sering terjadi pada bagian transmisi otomatisnya.
Menurut Tri Pranoto, owner bengkel spesialis Honda Clinic Pradana di Sawangan, Depok, masalah transmisi Honda BR-V ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor.
"Kami pernah tangani beberapa kasus Honda BR-V, biasanya transmisi CVT-nya rontok," buka Tri (5/11/2022).
"CVT rontok itu penyebabnya karena periodik penggantian oli transmisi kan harusnya per 40.000 km. Tapi untuk kenyataannya di Jakarta banyak stop and go, lalu juga suhunya panas, jadi mungkin kualitas olinya lebih mudah turun," lanjutnya.
Selain kualitas oli yang menurun, penyebab lainnya dikarenakan periode penggantian yang tidak sesuai jadwal.
Misal, pabrikan menganjurkan ganti oli matik tiap kelipatan 40.000 km, namun pemilik baru menggantinya pada kelipatan 50.000 km atau 60.000 km.
Oleh sebab itu, Tri menganjurkan penggantian oli matik dilakukan lebih cepat dari anjuran pabrikan yakni tiap kelipatan 20.000 km.
Tujuannya untuk menghindari penurunan kualitas oli, serta memberikan jarak aman bagi konsumen yang sering lalai dalam mengganti oli matik.
Untuk biaya penggantian oli matik, Honda Clinic Pradana biasanya mematok tarif Rp 400 ribu.
"Itu sudah termasuk jasa dan oli satu galon. Kalau di kami biasanya pakai oli matik khusus CVT Honda HCF-2," pungkasnya.
Adapun gejala kerusakan pada CVT Honda BR-V, Tri menyebut biasanya ada delay saat perpindahan gigi.
"Gejalanya di awal tarikannya pasti agak tersendat atau delay. Ketika gejala itu dibiarkan, lama-lama akan makin parah, dan ketika transmisinya rontok mobil jadi enggak bisa jalan," jelasnya.
Jika sudah mengalami kerusakan alias rontok, solusi termurah adalah perbaikan dengan mengganti sabuk atau belt pada bagian CVT-nya.
"Kalau di kami estimasi sekitar Rp 8 jutaan termasuk garansi satu tahun," tutupnya.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Honda BR-V Terasa Bergetar Di Atas 80 Km/Jam
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR