Otomotifnet.com - Hyundai IONIQ 5 versi Indonesia disebut perlu update software.
Hal ini didapat dari unggahan akun Instagram @ioniq_id, Oktober 2022 lalu.
Berawal dari Hyundai IONIQ 5 alami masalah tidak bisa distarer.
Bahkan lampu dasbor mati sama sekali meski odometer baru tertera 100 kilometer.
Menurut akun tersebut, setelah dicek oleh teknisi Hyundai Mobile Service ternyata aki Hyundai IONIQ 5 tersebut bermasalah atau soak.
Aki Hyundai IONIQ 5 ini gagal di-charge oleh sistem manajemen baterai alias Battery Management System (BMS) sehingga bisa sampai soak.
"Problem ternyata cukup sering terjadi di luar negeri dan Indonesia menurut teknisi Hyundai dan kalau di luar negeri sudah di-update berkala untuk memperbaiki masalah ini," tulis akun @ioniq_id.
Menurut akun tersebut, di luar negeri setiap beberapa bulan Hyundai IONIQ 5 mendapat update software.
Sementara itu di Indonesia perangkat lunak yang digunakan masih sama dengan versi pertengahan tahun 2021.
Akun ini juga meminta agar masalah update software ini diperhatikan oleh PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) selaku APM (Agen Pemegang Merek).
"Tolong @hyundaimotorindonesia dengarkanlah kami para pengguna Ioniq 5 butuh software update karena ini kalau tiba-tiba mati kan repot padahal baterai masih 64% tapi aki habis," tulis akun ini lagi.
Mencari tahu, tim redaksi telah menghubungi pihak HMID untuk menanyakan soal update software Hyundai IONIQ 5 yang diproduksi dan dijual di Indonesia.
"Dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini belum ada arahan dan informasi dari principle global Hyundai mengenai upgrade software system untuk IONIQ 5 yang diproduksi di Indonesia," jelas Uria Simanjuntak, Head of Public Relations PT HMID, (8/11/22).
"Software yang digunakan oleh IONIQ 5 di Indonesia sudah sesuai dengan ketentuan dari Hyundai global," lanjut pria ramah ini.
Menurut Uria, untuk update software IONIQ 5 di luar negeri memang ada, yaitu untuk IONIQ 5 yang diproduksi di Korea Selatan dengan production range antara bulan Maret hingga Oktober 2021.
"Apabila ada arahan lebih lanjut, ke depannya dari pihak Hyundai global perihal update software, tentunya kami akan segera menghubungi para pelanggan terkait," terang Uria.
Uria juga menjelaskan hasil temuan pihak HMID terkait masalah Hyundai IONIQ 5 yang di-posting akun @ioniq_id.
Ia menjelaskan bahwa hal ini bukan karena trouble di BMS maupun software update.
"Bukan karena BMS ataupun terkait software update seperti yang disampaikan di sosial media tersebut," ungkap Uria.
Ia menerangkan jika unit konsumen tersebut sudah berhasil ditangani di hari yang sama ketika konsumen melapor ke dealer resmi.
Dari hasil analisa tim di lapangan, penyebab mobil tidak bisa distarter karena adanya kelalaian.
"Hasil diagnosa menemukan adanya pintu mobil yang tidak tertutup untuk waktu yang lama," ungkap Uria.
"Ini terjadi karena posisi mobil saat itu sedang melakukan proses pemasangan PPF (Paint Protection Film)," jabarnya.
Hal inilah yang membuat aki menjadi soak dari hasil analisa pihak Hyundai.
Baca Juga: Perkara Hyundai IONIQ 5 Gagal Distarter, Pabrikan Klaim Ada Kelalaian Pemilik
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR