“Meskipun sudah biasa, tetap rasanya enggak enak kalau mendengar erangan kesakitan pembalap yang cedera seperti Iker Lecuona kemarin atau Lucas Mahias tadi,” imbuhnya.
Beda lagi dengan Oding yang mengatakan bahwa sebagai track marshal, tidak jarang mereka kena amarah salah sasaran dari pembalap yang mereka tolong.
Meskipun Oding mengatakan bahwa ia dan teman-temannya sesama marshal tidak pernah ambil pusing mengenai hal tersebut.
“Saat kami menolong pembalap yang jatuh, misalnya saat mengangkat motornya atau membantu mereka keluar dari sirkuit, beberapa malah marah-marah meneriaki kami,” ucap Oding.
“Awalnya pasti sedikit kesal, tapi akhirnya tidak dimasukkan ke hati karena marah-marah itu paling dari adrenalin atau masih enggak terima sesi dia harus selesai lebih awal,” lanjutnya.
Tapi, baik Deni maupun Oding sama-sama sepakat soal hal yang paling mereka nantikan ketika bertugas baik di World Superbike Mandalika maupun MotoGP Indonesia.
Yaitu bertemu kembali dengan rekan-rekan mereka sesama marshal dan tim medis di sirkuit Mandalika.
"Bertemu dengan rekan-rekan lama, juga kenalan teman-teman baru, itu jadi salah satu hal yang paling saya nantikan sih," ucap Deni.
"Apalagi sebagai marshal dan tim medis kami bisa nonton balapannya lebih dekat kan, senang-senang saja lah jadinya," sambung Oding sambil tertawa.
Baca Juga: Masuk List Favorit, Toprak Razgatlioglu Jatuh Cinta ke Sirkuit Mandalika
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR