Otomotifnet.com - Sampai saat ini masih banyak yang penasaran dengan gaji para pembalap di Motogp.
Ngomongin gaji pembalap MotoGP, jangan sedih kalau ternyata di tahun 2022 ini lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu jelas karena beberapa figur dengan nama besar yang gajinya juga besar, tak nampak lagi di kejuaraan dunia MotoGP 2022.
Sebut saja Valentino Rossi yang pensiun di akhir musim 2021 silam dengan membela tim Petronas Yamaha SRT.
Meski membela tim satelit, gajinya Rossi kala itu dibayar Yamaha langsung dengan nilai berkisar di antara 10 hingga 15 juta euro pertahunnya (senilai Rp 162 hingga Rp 243 miliar, kurs 1 euro senilai Rp 16.227 per 18 November 2022).
Lalu di musim-musim sebelumnya lagi misalnya, ada juga nama besar seperti Jorge Lorenzo yang dapat gaji besar dengan kisaran nilai yang sama dengan The Doctor, baik saat membela Yamaha, Ducati dan Honda.
Pembalap dengan gaji besar lainnya adalah Dani Pedrosa yang pensiun di 2018, serta Andrea Dovizioso yang sempat mendapat gaji besar Ducati namun harus rela pangkas gaji saat membela RNF Yamaha.
Sedangkan saat ini hanya ada beberapa pembalap saja yang gajinya lebih dari satu juta euro (Rp 16,2 miliar).
Berikut enam besar gaji pembalap di MotoGP 2022, dilansir dari Motosprint:
1. Marc Marquez (25 juta euro/Rp 324 miliar permusim)
Marc Marquez yang menandatangani kontrak panjang bersama Repsol Honda sejak beberapa musim lalu masih memegang angka tertinggi.
Bahkan sejak akhir-akhir era Rossi dan Lorenzo saja, Marquez masih memimpin dengan angka yang sedikit lebih tinggi dari kedua legenda.
2. Fabio Quartararo (6 juta euro/Rp 97 miliar permusim)
Sejak penampilan bagus di SRT, nilai jual Fabio Quartararo memang meningkat pesat.
Apalagi setelah meraih gelar, Yamaha banyak memberikan bonus dan juga peningkatan gaji buat Quartararo.
Wajar saja jika Yamaha berani merogoh kocek dalam demi El Diablo karena performanya sepadan.
Ya meskipun tidak sebesar saat menduetkan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, ataupun saat era Maverick Vinales.
3. Maverick Vinales (2 juta euro/Rp 32,4 miliar permusim)
Maverick Vinales yang dipecat Yamaha di 2021 lalu masih beruntung, mendapat gaji 2 juta euro dari Aprilia meski tak sebesar saat membela Yamaha.
Kala itu demi mendapatkan Vinales, Massimo Rivola sampai melakukan permohonan langsung ke pimpinan Piaggio Group untuk menambah budget buat gaji pembalap.
4. Joan Mir (1,1 juta euro/Rp 17,9 miliar permusim)
Meski sudah jadi juara, Mir yang berstatus juara dunia MotoGP 2020 tak mendapat gaji sebesar tim lain.
Itu karena memang budget gaji tim Suzuki Ecstar tidak sebesar tim sekaya Honda ataupun Yamaha.
Di musim 2023 nanti, mungkin saja Mir akan mendapat gaji lebih besar sebagai rekan Marc Marquez.
5. Alex Rins (1 juta euro/Rp 16,2 miliar permusim)
Meski belum meraih gelar, di beberapa kesempatan penampilan Alex Rins memang patut diapresiasi sehingga pantas saja gajinya juga tak terlalu jauh dari rekannya, Joan Mir.
6. Franco Morbidelli (600 ribu euro/Rp 9,7 miliar permusim)
Untuk Morbidelli ini, gaji ini diberikan Yamaha dengan pertimbangan performanya di musim 2020 bersama Petronas Yamaha.
Untuk beberapa pembalap lain, nilainya di kisaran Rp 5 miliar permusim bahkan ada yang lebih rendah.
Tentu saja pada musim 2023 ini akan ada beberapa perubahan nilai karena beberapa kondisi berbeda dibandingkan 2022.
Misalnya saja Pecco Bagnaia yang kemungkinan akan naik gaji setelah gelar juaranya di MotoGP 2022.
Lalu Enea Bastianini yang naik ke tim pabrikan pasti naik gaji juga, gajinya akan sama dengan Jorge Martin di tim Pramac Racing.
Aleix Espargaro yang mendapat kontrak baru kabarnya juga akan mendapat peningkatan gaji meski negosiasi kontraknya sempat alot pertengahan tahun ini.
KTM kabarnya juga akan memberikan gaji lebih baik buat Jack Miller, begitu pula buat Pol Espargaro yang sempat bilang gajinya di tim Gasgas lebih baik dari musim 2022 saat bersama Repsol Honda.
Baca Juga: Baru Aja Naik Ducati, Alex Marquez Sudah Komentar Begini, Sebut Ducati Ada Lembut-lembutnya
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR