Hendra mengaku, petugas menemukan beberapa petunjuk selain bau-bauan.
"Untuk saat ini, tadi ditemukan hanya beberapa, kayak amal-amalan dihapali anak santri."
"Itu saja yang bisa saya temukan dari lokasi tadi," sambung Hendra.
Saat ini, petugas masih mencari keberadaan para korban.
Sementara itu, keberadaan angkot lainnya, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia masih tertimbun longsor.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, korban meninggal gempa Cianjur bertambah menjadi 271 orang.
"Dari 271 (orang) yang meninggal ini, kami akan telusuri apakah yang sudah dimakamkan atau tidak."
"Kami belum bisa memastikan yang dimakamkan oleh keluarga ini sudah masuk ke yang 271 apa belum."
"Karena bisa saja mis-nya, begitu jenazahnya sudah ada kemudian dimakamkan tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau rumah sakit," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, (23/11/22).
Suharyanto juga mengumumkan, untuk korban luka bertambah menjadi 2.043 orang.
Sementara, warga yang mengungsi mencapai 61.908 orang.
Lalu, kerugian materil berupa rumah rusak sebanyak 56.320 unit.
"Rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641 rumah, rumah rusak ringan 22.090 rumah."
"Tentu saja ini akan terus diverifikasi," jelas Suharyanto.
Baca Juga: Jalur Puncak Cianjur Longsor Imbas Gempa, Truk dan Angkot Isi Pelajar Tertimbun
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR