"Ambulans yang melintas di kawasan Puncak, kami akan cek karena sering kali kami dapati kendaraan tersebut disalahgunakan," kata Dicky.
Kejadian ambulans membawa bukan pasien darurat sering terjadi.
Apalagi di jalanan Puncak memang situasi lalu lintasnya selalu padat, jadi ada orang yang memanfaatkan prioritas yang dimiliki ambulans.
"Kendaraan ini kan disiapkan untuk manfaat yang baik, membantu orang sakit, kritis, kembalikan sebagaimana fungsinya, jangan berusaha untuk mencari celah. Kalau kedapatan sama kami akan dilakukan penindakan," ucap Dicky.
Mengenai perbedaan antara ambulans yang asli dan disalahgunakan sebenarnya sulit untuk dilakukan.
Hal ini seperti yang dikatakan Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia.
"Susah, karena banyak di sini yang pura-pura untuk kepentingan pribadinya. Kecuali distop sesaat kalau melanggar dan harus dikawal," ucap Sony.
Menurut Sony, cara untuk mengetahui ambulans tersebut asli adalah dengan warna dasarnya.
Warna dasar ambulans itu putih dengan bertuliskan 'Ambulance' atau Ambulans ditambah logo palang merah.
"Kalau sekarang banyak yang ada logo-logo sponsor, sebaiknya sudah harus ditertibkan oleh Polisi dan Depkes," kata Sony.
Kemudian, ambulans yang asli biasanya menggunakan pengemudi bersertifikat ditambah ada pendampingan petugas medis.
Serta pada bagian dalamnya ada peralatan medis yang digunakan untuk pertolongan pertama.
Oleh karena itu, pemeriksaan yang sudah dilakukan Polres Bogor sebenarnya satu-satunya cara membedakan ambulans.
Kalau memang saat diperiksa ambulans sedang membawa pasien atau kondisi darurat, maka petugas di lapangan siap mengawal sampai tujuan.
Baca Juga: Ambulans Palsu Logo Partai Lawan Arus di Puncak Bogor, Sopir Tipu Polisi Jual Nama Gempa Cianjur
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR