Tessy sendiri tinggal di Kudus, Sopir penggantinya tinggal di Tayu Pati, sementara itu untuk kernet biasanya juga tinggal di sekitar rute tersebut.
“Kalau untuk meluangkan waktu keluarga, biasanya setelah aktivitas di armadanya selesai akan pulang ke keluarga masing-masing. Dan Armada posisi stand by atau parkir di Tayu,” kata Tessy yang sudah menjadi sopir bus AKAP PO Haryanto sejak 2012.
Pengemudi bus AKAP dari PO Raya mengatakan jika menjadi sopir bus sudah harus siap dengan hal tersebut.
Untuk libur tidak bisa ditentukan ingin hari Sabtu atau Minggu libur.
Kemudian untuk jam kerja juga tidak seperti orang kerja kebanyakan yang berangkat pagi pulang sore.
“Jadi kita itu pada dasarnya pelayanan, jadi harus siap. Misalnya kurang sopir sedangkan armadanya banyak, maka harus siap. Jadi keluarga dinomorduakan konsekuensinya,” kata sopir bus PO Raya yang enggan disebutkan namanya, kepada Kompas (9/1/2022).
Sopir bus yang sudah sudah bergabung bersama PO Raya 10 tahun tersebut mengatakan jika untuk profesinya bukan hal yang aneh jika kemalaman mengemudi dan harus bermalam di terminal atau pool perusahaan otobus (PO) di tempat tujuannya.
Hanya saja, biasanya pihak keluarga yang kerap bertanya-tanya kapan akan pulang, terutama di hari besar seperti momen Lebaran.
“Kuncinya itu percaya antar keluarga dan saling mendukung. Saya dan istri saya biasanya menerapkan itu. Ya walaupun terkadang ada hari dimana istri bertanya kapan kita pulang, saya akan mencoba menenangkan dia,” kata sopir PO Raya itu.
Baca Juga: Heboh Pemecatan Rian Mahendra, Operasional PO Haryanto Terganggu?
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR