Otomotifnet.com – Siap-siap nih untuk para pengguna mobil diesel, per 1 Februari 2023 Pemerintah mulai menerapkan biodiesel B35.
Yup, Biodiesel B35 akan menggantikan BBM Diesel B30 yang saat ini beredar.
Langkah ini berdasarkan Surat Edaran dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 10.E/EK.05/DJE/2022, Tentang Implementasi Penahapan Pemanfaatan BBN Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar.
Bagi yang belum tahu, biodiesel B35 merupakan istilah pencampuran antara BBM diesel dengan bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit.
Baca Juga: Ini Resiko Mobil Diesel Modern Pakai Bio Solar Dicampur Aditif BBM
Presenstasinya sesuai angka yang tertera di namanya, yakni 35 persen untuk kadar minyak sawitnya, dan sisanya 65 persen lagi adalah BBM diesel.
Kalau B30, artinya jumlah bahan bakar nabatinya (BBN) 30 persen, sisanya (70 persen) minyak diesel atau solar.
Program ini selain bertujuan meningkatkan energi bersih secara bekelanjutan, juga merupakan upaya Pemerintah dalam mengurangi impor BBM diesel dari luar.
Seperti dikutip dari Kompas.com, peningkatan rasio pencampuran biodiesel jadi B35 ini telah melalui serangkaian uji, baik yang dilakukan di laboratorium maupun uji jalan.
Tahapan uji jalan ini dikabarkan sudah berlangsung sejak Juli 2022 lalu hingga akhir Desember 2022 kemarin.
Dari hasil pengujian tersebut, secara umum B35 memberikan gambaran performa yang cukup baik.
Selain itu, penerapan B35 pada tahun ini juga telah mempertimbangkan kesiapan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN) dan BU BBM, baik dari aspek kesiapan pasokan, distribusi, dan infrastruktur penunjang.
Berkenaan dengan penetapan dan penerapan B35 ini, Kementerian ESDM akan menaikkan alokasi biodiesel pada 2023 ini menjadi 13.148.594 kiloliter.
Baca Juga: Tiga Sebab Liner Silinder Mesin Mobil Diesel Baret, Salah Satunya Terlalu Irit Solar
Jumlah tersebut meningkat sekitar 19 persen dibandingkan alokasi pada 2022 lalu sebesar 11.025.604 kiloliter.
Diprediksi penjualan Biosolar di tahun 2023 akan mencapai angka 37.567.411 kiloliter.
Angka tersebut mengacu pada proyeksi penyaluran Biosolar pada 2022 yang sebesar 36.475.050 kiloliter, serta asumsi pertumbuhan permintaan sebesar 3 persen.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR