Kenyamanan pengendara juga ditunjang dengan ventilasi yang mumpuni, terdapat lubang masuk udara di bagian depan mulut, serta di atas di bagian kanan dan kiri.
Kemudian sebagai helm harian atau touring, R2R dilengkapi dengan fitur double visor yang pakai mekanisme 2 kabel, tujuannya untuk kestabilan saat buka tutup.
Hebatnya untuk pembuka dan penutup double visor enggak pakai tuas atau mekanisme di samping, tujuannya agar dari sisi safety tetap baik seperti halnya single visor. Tuas pembukanya ada di area bawah telinga kiri.
Dengan mekanisme dua kabel, keuntungan lainnya adalah bobot tetap ringan, seperti halnya helm single visor!
Kemudian untuk visor utama dilengkapi dengan mekanisme pengunci baru, yang dinamakan Easy Lock System yang mana menurut Emiliano sedang dalam tahap pengajuan paten.
Mekanismenya model klip di tengah, sehingga untuk membuka tinggal ditekan, serta saat proses mengunci ada suara, “Memudahkan pemakai mengetahui visor terkunci atau belum, karena ada suara,” tegas Emiliano.
Yang juga menarik, di bagian rachet atau engsel dilengkapi mekanisme yang disebut RTS atau Roto Translation System.
Jadi ketika visor ditutup posisinya tertarik lebih ke dalam, tujuannya agar menutup lebih rapat sehingga helm lebih kedap.
Untuk menunjang kenyamanan dalam segala cuaca, visornya juga sudah dilengkapi dengan Pinlock Max Vision 70.
Fitur berikutnya R2R didesain wearable glasses, agar tetap nyaman saat menggunakan kaca mata.
Selanjutnya helm yang tentunya diproduksi di Indonesia ini sudah intercom ready, di bagian kedua sisi telinga sudah ada tempat untuk menaruh speaker.
Terakhir kalau dari sisi safety, yang mengejutkan R2R ternyata sudah lolos standar E2206, menjadikannya sebagai helm berbahan thermoplastik (ADT) pertama yang lolos pada uji yang mengacu pada standar FIM tersebut, sehingga secara safety sangat mumpuni.
Keren!
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR