Listyo Sigit juga mengatakan, saat pelaksanaan pengawalan, personel harus membuka jalan secara humanis serta mengutamakan kendaraan lain yang lebih penting, seperti ambulans maupun pemadam kebakaran.
"mKecuali ini adalah pengawalan yang terkait memang harus kita prioritaskan, mobil ambulans yang harus segera berangkat karena keselamatan masyarakat yang ada di dalam mobil ambulans dan sebagainya," tutur dia.
Selain itu, Sigit meminta jajaran Korlantas lebih selektif dalam memberikan pengawalan agar tidak mendapatkan protes dari masyarakat.
Sebab, menurut dia, banyak proses pengawalan kendaraan yang disorot publik.
Ia lantas membacakan sejumlah pemberitaan terkait, di antaranya soal pengawalan terhadap rombongan motor gede (moge) yang masuk ke jalan tol.
"Heboh rombongan moge dikawal masuk tol, keluhan supir truk liat konvoi mobil mewah yang dikawal, viral sepeda dikawal polisi ambil jalur kanan. Jadi hal-hal ini kemudian menjadi perhatian publik. Tolong, yang begini-begini rekan-rekan lebih selektif," ungkap dia.
Ia meminta agar jajaran Korlantas Polri melatih diri untuk bertugas sembari menggunakan kepekaan atau sense of crisis.
Sigit menekankan, jangan sampai ada kecemburuan atau keberatan di antara masyarakat terkait hal pengawalan.
"Kita mulai ajarkan untuk hal-hal yang tertib sehingga kemudian ini tidak menimbulkan kecemburuan dan akhirnya masyarakat keberatan, karena memang hal-hal seperti ini kemudian dirasakan sangat mengganggu di masyarakat," kata Sigit.
"Tolong, yang seperti ini rekan-rekan lebih selektif, memahami, apalagi pada saat situasi macet sehingga kemudian semua pengguna jalan betul-betul merasakan bahwa ada norma-norma yang harus kita jaga," tambah dia.
Baca Juga: Bule di Bali Sebut Bisa Minta Pengawalan Polisi, Polda Bali Kasih Penjelasan
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR