Ia sudah dilengkapi teknologi semi otonom ADAS (Advanced Driver Assist System) seperti di Wuling Almaz.
Dimana dalam ADAS ini terdapat fitur Adaptive Cruise Control, Traffic Jam Assistance, Intelligent Cruise Assistance, Lane Keeping Assist, Autonomous Emergency Braking, dan masih banyak lagi.
Kemudian ia juga sudah dijejali fitur andalan Wuling, yakni voice command berbahasa Indonesia (Wuling Indonesian Command/ WIND), Remote Control App, dan Internet of Vehicle.
Pokoknya mirip deh seperti di Wuling Almaz, makanya Alvez kerap dijuluki sebagai baby Almaz.
Baca Juga: Begini Rasa Berkendara Wuling Alvez Tipe Tertinggi, Tak Mengecewakan
Oke, tanpa berlama-lama kami pun segera tancap gas dari parkiran mobil dekat JCC, menuju ke jalan di dalam lingkungan GBK yang sudah diatur panitia.
Di sana terdapat spot trek lurus, tikungan 90 derajat, hingga U turn.
Jalurnya sih tidak begitu panjang, total hanya sekitar 2 km utuk satu kali putaran, namun cukup untuk mengetahui karekater dari performa akselerasinya.
"Pada tipe EX ini juga sudah ada sunroof dan fitur ADAS. Kalau tipe di bawahnya enggak dapat," papar Danang.
Nah, saat di lintasan lurus yang Panjang kurang lebih sekitar 200 meteran, kami coba gas pol mobil ini dari kondisi diam.
Hemm.. ternyata saat akselerasi awal atau di putaran bawah, tarikannya kami rasakan cenderung smooth alias kurang mengentak.
Tapi begitu putaran mesin masuk kira-kira di 3.000 rpm ke atas, baru deh akselerasi mobil mulai terasa lebih ‘mengentak’.
Hal itu diakui pula Danang, “Memang karakter akselerasinya di putaran bawah agak smooth, baru terasa di tengah ke atas,” tukasnya.
Baca Juga: Beda Tiga Varian Wuling Alvez, Tipe Termurah Dapat Fitur Ini
Mungkin saja hal itu karena settingan rasio bukaan puli CVT-nya sengaja dibuat demikian.
Atau bisa juga karena settingan mesin Euro 4 memang cenderung “serba dicekik” di rpm bawah agar lebih efisien dan emisi gas buang lebih ramah.
Namun meski karakternya smooth di tarikan awal, tidak membuat Low SUV 5-seater terbaru Wuling ini rawan dipakai di tanjakan saat kabin terisi beban lebih.
Buktinya ketika kami coba mendaki di tanjakan yang ada di parkiran gedung dekat Jakarta Convention Center (JCC) dalam kondisi kabin terisi 4 penumpang dewasa, mobil mampu melaju dengan baik tanpa hambatan.
Hemm.. untuk pembuktian yang lebih dalam lagi soal performa dan efisiensi bahan bakar dari mesinnya, tunggu saja sesi test drive terpisah dari kami ya!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR