Otomotifnet.com - Gak usah sok keras jika salah paham dengan Polisi Lalu Lintas (Polantas).
Apalagi menantang dengan kekerasan. Duh efeknya bisa dijerat pidana umum.
Contoh perbuatannya seperti tidak mau menghentikan kendaraan, mencaci maki petugas, tidak mau diperiksa, mengajak berkelahi, bahkan sampai menabrak dan tindakan melawan hukum lainnya.
Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum mengatakan, apapun alasannya tindakan melawan petugas tidak dibenarkan menurut hukum dan dapat berkonsekuensi pada masalah hukum.
"Fenomena yang ada pengguna jalan yang melakukan pelanggaran lalu-lintas pada saat akan diadakan pemeriksaan tidak mau berhenti bahkan memberikan ancaman kekerasan melawan petugas atau bahkan menabrak petugas sampai petugas mengalami luka dan sebagainya," kata Budiyanto dalam keterangan resmi, (23/3/23).
Budiyanto menjelaskan, pengguna jalan yang melakukan pelanggaran lalu-lintas kemudian melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan pada petugas dapat dikenakan pasal pidana umum.
Perbuatan-perbuatan melawan petugas, kata Budiyanto, dapat dikenakan KUHP Pasal 212 dan Pasal 213 sesuai dengan akibat yang ditimbulkan.
Pasal 212
"Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan melawan pejabat yang sedang menjalankan tugas yang sah, diancam karena melawan pejabat dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah."
Budiyanto mengatakan, kewenangan petugas memeriksa kendaraan tertuang dalam Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 265 ayat 3.
Pasal 265 Ayat 3
Untuk melaksanakan pemeriksaan kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat 1, petugas Kepolisian Negara RI berwenang untuk:
a.menghentikan kendaraan bermotor.
b.meminta keterangan kpd pengemudi.
c.melakukan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.
Pengguna jalan wajib mematuhi perintah yang diberikan oleh petugas sesuai Pasal 104 Ayat 3.
Pasal 104 Ayat 3
"Pengguna jalan yang tidak mematuhi perintah petugas merupakan pelanggaran lalu-lintas sebagaimana diatur dalam ketentuan pidana Pasal 282, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 ( dua ratus lima puluh ribu rupiah)."
Baca Juga: Galaknya Emak-emak Semprot Anggota Polantas, Ngamuk Anaknya Ditilang
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR