Karena itu, menurut Mutia, kenaikan tarif transjakarta bukan langkah yang tepat.
"Dengan kebijakan itu, sepertinya (kenaikan tarif) perlu dipertimbangkan lagi. Semua orang mungkin mau naik transportasi publik karena harganya yang murah," ujar Mutia.
Di sisi lain, Mutia juga sependapat dengan Jonathan bahwa armada bus rute 5C masih kurang sehingga menyebabkan antrean panjang di halte pada jam-jam sibuk.
Hal serupa dirasakan oleh Tedi (45). Dia mengeluhkan antrean panjang saat menunggu kedatangan bus rute 5C.
"Kalau pelayanan lebih baik, setuju (tarif naik). Sekarang masih ngantre begini, armada seharusnya ditambah," kata Tedi.
Sebagai informasi, PT Transjakarta meminta pendapat melalui sebuah cuitan di Twitter terkait usulan kenaikan harga ini.
"Adanya usulan penyesuaian tarif transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp 4.000 dan Rp 5.000 pada waktu sibuk (07.01-10.00 dan 16.01-21.00)," demikian yang tertulis dalam akun Twitter PT Transjakarta.
Dalam cuitan yang sama, PT Transjakarta meminta saran dari warganet terkait usulan kenaikan tarif layanan tersebut. Kata BUMD DKI Jakarta itu, warganet bisa memberikan saran melalui situs bit.ly/TarifTJ.
Warganet bisa memberikan saran hingga 13 April 2023.
"Sampaikan pendapat Sahabat TiJe atas gagasan kalian dengan cara scan QR code yang tertera atau melalui link bit.ly/TarifTJ. Suara Sahabat Tije sangat berarti untuk Transjakarta! Pengisian suvey sampai tanggal 13 April 2023 yaa," tulis admin akun Twitter PT Transjakarta.
Baca Juga: Bandung Raya Bakal Tiru Jakarta, Siapkan Bus Khusus Dengan Jalur Sendiri, Ini Rutenya
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR