Diakui memang tidak mudah mengelola mobilitas 123 juta orang pemudik Lebaran 2023.
Dari jumlah itu sebagian besar memilih memakai mobil pribadi 27,32 juta orang (22,0 persen), dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen).
Masih jadi perhatian khusus, banyaknya pemudik sepeda motor di tahun ini. Selain berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di ruas-ruas jalan non-tol, juga rentan terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Terlebih, tidak sedikit pemudik bersepeda motor membawa serta anak-anaknya, bahkan yang masih balita. Keselamatan anak-anak sering kali terabaikan saat perjalanan mudik bersepeda motor,”
Melarang pemudik membawa anak-anak sudah harus dilarang dan terus didengungkan,” tegas Djoko Setijowarno, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Pusat.
Baca Juga: Mudik Gratis 2023 Tuai Catatan, Bus Ilegal Ikut Beroperasi, Izin Enggak Jelas
Ia pun menggarisbawahi, ada lima hal yang perlu terus diperhatikan sungguh-sungguh oleh Pemerintah. Pertama, pengaturan rest area di jalan tol.
Kedua, pengelolaan atau manajemen Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni. Ketiga, keselamatan pemudik sepeda motor. Keempat, program mudik gratis.
Serta kelima manajemen jalur dan rekayasa lalulintas yang digunakan mudik.
Dirinya juga mengapresiasi Pemerintah berserta jajaran yang telah berjibaku dalam memastikan kelancaran arus mudik-balik 2023.
“Pemerintah sudah menyiapkan segala kemampuannya, pemudik juga harus benar-benar menyiapkan diri dengan matang. Jangan sampai fasilitas yang sudah disiapkan tidak dimanfaatkan dengan baik,”
“Semoga mudik kali ini mengasyikkan dan memberikan kesan kebaikan,” tutur Djoko lagi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR