Otomotifnet.com - KNKT beberkan dugaan awal bus masuk jurang di Guci yang sebelumnya disebut karena ulah bocil.
Ahmad Wildan, A.Td, M.Sc, Plt Ketua Sub Komite LLAJ KNKT mengatakan pihaknya akan menyelidiki kecelakaan (9/5).
"Saat ini sedang menuju ke Guci, ada 2 orang investigator yang akan bekerja," jelas Wildan.
Terkait dengan kecelakaan bus sendiri, KNKT memiliki dugaan awal.
"Berdasarkan informasi penguji yang sudah berada di sana, rem tangan dalam keadaan terkunci, on, artinya anggapan ada anak kecil merelease rem tangan tidak terbukti," ungkap pria yang berkantor di Jl. Medan Merdeka Timur, No.5, Gambir, Jakarta Pusat.
Ia menambahkan ketika bus diangkat, roda belakang dalam kondisi tidak bisa berputar.
"Artinya handbrake bekerja dengan baik," bilang pria berusia 54 tahun ini.
Dari informasi faktual tersebut, KNKT punya dugaan awal adanya energi potensial yang cukup mendorong bus sehingga bergerak.
"Energi potensial itu rumusnya massa dikali gravitasi dikali tinggi," jelasnya.
Faktanya, mobil ketika itu sedang dipanaskan, ada 35 penumpang yang masuk ke dalam bus.
Jumlah penumpang yang besar ini akan menambah berat massa bus.
Pihak KNKT, menurut Wildan juga akan memeriksa berapa grade (ketinggian) jalan dari titik bus parkir sampai jatuh.
"Kemampuan handbrake didesain untuk menahan dorongan hingga grade 18 persen. Jadi nanti akan kami ukur, kalau melebihi angka maksimal ya wajar meluncur," bilangnya.
Menurut Wildan, dengan beban massa yang sedemikian besar dan adanya dugaan jalan yang menurun menimbulkan potensi energi yang mendorong bus.
Ia juga menampik kabar adanya getaran dari efek mesin diesel.
"Tidak ada kaitannya. Kami fokus dalam penyelidikan mengenai potensial energi tadi," ungkapnya.
Selain itu, KNKT juga akan mengukur seluruh fungsi pengereman.
"Kita akan bongkar teromol dan chamber-nya, akan diukur gap (jaraknya)," bilang Wildan.
Ia optimis penyelidikan ini tidak akan memakan waktu yang lama.
"Diperkirakan 2 hari selesai proses penyelidikannya," tutupnya.
Baca Juga: Banyak Yang Belum Tahu, Ini Alasan Ganjal Ban Bus Sebenarnya Gak Perlu
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR