Otomotifnet.com - Bos PO Sumber Alam, Anthony Steven angkat bicara terkait kebijakan adanya Bus Trans Jateng.
Keberadaan transportasi umum ini dinilai bisa mematikan pengusaha daerah.
Anthony Steven Hambali menyebut, Bus Trans Jateng mematikan pengusaha angkutan kota (angkot) di Purworejo.
Regulasi tentang adanya Bus Trans Jateng ini sangat dirasakan pengusaha angkot dan bus yang ada di daerah.
Pasalnya, trayek Bus Trans Jateng sama dengan jalur angkot yang ada saat ini.
Tak hanya itu, harga Bus Trans Jateng juga juga jauh dari harga normal.
"Contohnya ya Mas, progam Bus Trans Jateng ini, bayangkan dari Kutoarjo ke Salaman hanya Rp 4.000, tapi apakah dipikirkan kalau itu bisa membunuh temen-temen Kopada," kata Anthony.
Anthony menambahkan, kebijakan itu dirasa memiliki sejumlah kekurangan. Ia menyebut, beroperasinya Bus Tras Jateng yang disubsidi oleh pemerintah tapi malah menimbulkan persoalan baru di kalangan para sopir dan pengusaha angkutan kota (angkot).
"Di satu sisi, pemerintah subsidinya besar sekali. Di sisi yang lain, pengusaha daerahnya mati, kan ini kayak digebuki bapak sendiri," kata Anthony.
Permasalahan tak hanya itu, Anthony menyebut, adanya Bus Trans Jateng yang diharapkan dapat menjadi salah satu integrasi transportasi tak terpenuhi.
Integrasi transportasi saat ini tidak dapat terwujud karena banyaknya penolakan Bus Trans Jateng masuk ke stasiun dan terminal.
Bahkan sejak awal, adanya Bus Trans Jateng sudah didemo ratusan pengusaha dan sopir angkot di Purworejo.
"Tujuannya pemerintah kan adanya integrasi transportasi, lha ini malah tidak tercapai, karena selama ini Trans Jateng ditolak masuk ke terminal dan tidak diperbolehkan," kata Anthony.
Banyaknya regulasi yang tak sesuai dengan kondisi lapangan membuat warga Kutoarjo ini ingin menjadi anggota dewan dan membuat kebijakan.
Hal itu diungkapkan Anthony saat ditemui di rumahnya pada Senin (15/5/2023).
Baca Juga: Naik Trans Jateng Selama Mei 2023 Gratis, Enaknya Ada yang Bayarin
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR