Otomotifnet.com – Seperti yang sudah banyak diberitakan, pemerintah pada 2030 mendatang menargetkan produksi bioetanol yang berasal dari tebu, sebagai bahan bakar nabati atau biofuel.
Target tersebut direncanakan dapat menyentuh kapasitas minimal 1,2 juta kiloliter (Kl).
Hal tersebut tertuang dalam Perpres RI Nomor 40 Tahun 2023, tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel), yang telah ditandatangani pada 16 Juni 2023 lalu.
Nah, untuk menuju ke arah sana, Kementerian ESDM sudah mulai melakukan uji coba pasar pada bahan bakar jenis gasoline yang dicampur bioetanol 5% atau E5.
Baca Juga: Harga BBM Baru Pertamax Green 95 Selisih Rp 700-an Perak Dari Pertamax 92
Yang jadi pertanyaan adalah, apakah bensin campur entanol ini compatible terhadap mesin mobil-mobil yang ada saat ini di Tanah Air?
Sebab beberapa produsen kendaraan bermotor di Indonesia, ada yang belum berani mengeluar statement terkait hal ini.
Lain hal dengan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra selaku 4W Marketing Director PT SIS justru menerangkan kalau Suzuki sudah lebih siap jauh-jauh hari.
“Dari dulu mobil-mobil Suzuki sudah bisa mengkonsumsi bahan bakar dengan kandungan bioethanol hingga 10 persen (E10). Malah kami sudah cantumkan di buku panduan pemilik kendaraan,” tukasnya di sela-sela acara media test drive Suzuki New XL7 Hybrid baru-baru ini di Yogyakarta (6/7/2023).
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR