Otomotifnet.com - Beberapa jenis mobil seperti Kijang Innova Reborn, Honda BR-V gen 1 dan Xpander gen 1 kerap dikeluhkan pemiliknya lantaran cahaya dari lampu utama (halogen) bawaan mobil yang kurang terang.
Apalagi saat dibawa jalan malam hari dengan kondisi jalanan yang kurang penerangan.
Makanya banyak merek lampu LED (Light Emitting Diode) ramai-ramai menawarkan solusi dengan mengganti lampu bohlam halogen bawaan pabrik dengan produk terbaru mereka.
Salah satunya RTD by Rayton, produsen lampu LED asal Tiongkok ini menawarkan produk-produk lampu LED-nya sebagai subsitusi, “RTD by Rayton kebanyakan produk replacement, sehingga tinggal pasang saja alias plug and play, cocok buat yang tak mau batok lampunya dimodifikasi,” terang Tommy, National Sales Manager Rayton Indonesia.
Tommy lantas menjelaskan ada beberapa tips pemasangan lampu LED untuk menggantikan lampu bohlam halogen biasa bawaan pabrik.
Yang pertama adalah sesuaikan dengan spesifikasi bawaan pabrik. Lantaran konsepnya adalah plug and play (PNP) sehingga tak memerlukan modifikasi.
Sebagai informasi baik Innova Reborn maupun Honda BR-V generasi pertama memiliki soket lampu dekat tipe H11, lampu jauh HB3 dan fog lamp H11.
Soal harga, dijelaskan Tommy lagi, kini beragam lampu LED ditawarkan mulai dari ekonomis hingga ultra premium, “Biasanya perbedaan ada pada material pembentuknya, yang ekonomis hingga standar material bodinya dari plastik dan alumunium. Sedangkan kelas super hingga premium, terdiri dari campuran alumunium dan besi untuk bodinya,".
Kebetulan OTOMOTIFNET melihat langsung pemasangan lampu dekat dan jauh Innova Reborn menggunakan lampu RTD by Rayton tipe C05, “C05 segmennya super, dengan harga di kisaran Rp 350-400 ribuan, cahayanya sudah terang,” terang Tommy lagi.
Selain Innova Reborn, OTOMOTIFNET juga melihat pemasangan lampu LED di Honda BR-V gen 1 menggunakan RTD by Rayton tipe A95 dengan daya 55 watt yang dibanderol dengan harga Rp 700 ribuan.
Pemasangan pun ternyata ‘plug and play’, tak sampai 10 menit termasuk dengan atur ketinggian dan lebar cahaya (kalibrasi).
Sebagai informasi, LED ‘zaman now’ sudah pintar, lantaran memiliki cut off, atau pembatas agar cahaya tidak menyorot terlalu tinggi yang dapat menyilaukan mobil yang berlawanan arah.
Dari foto, terlihat perbedaan output cahaya menggunakan lampu halogen bawaan pabrik dengan lampu LED. Lampu LED lebih terang dan menyapu jalanan lebih rata dan juga dibatasi lewat cut off, tanpa mengurangi fokus di bagian tengah.
“Dari beberapa pengetesan kami, tipe C05 bisa 2 kali lebih terang dari bohlam halogen bawaan OEM dengan lumens 4.000,” jelasnya lagi.
Soal kondisi cahaya LED saat hujan, “Pilih yang warna cahaya antara 4000 Kelvin hingga 6.000 – 6.500 Kelvin agar tetap terlihat terang,” tambahnya.
Untuk foglamp, produk lampu LED terkini juga ditawarkan tak hanya satu warna saja, melainkan hingga kombinasi 3 warna sekaligus.
“Foglamp warna kuning, dan kombinasi 3 warna paling paling laris, terutama konsumen yang membutuhkan cahaya yang dapat menembus hujan intensitas tinggi dan tinggal di daerah pegunungan yang berkabut,” terangnya.
Sebagai informasi, ada baiknya memilih foglamp LED yang dayanya sesuai standar kelistrikan pabrikan, yaitu maksimal 55 watt.
Dijelaskan Tommy lagi, RTD by Rayton yang memiliki pabrik sendiri di Guanzhou menerapkan teknologi canbus mode dari produk ekonomis hingga level premium.
Hadirnya fitur Canbus mode atau canbus error disebut menjadikan lampu aman tanpa peringatan eror pada kendaraan yang telah menerapkan sistem Canbus seperti kebanyakan mobil Eropa dan Jepang.
Dijelaskan Tommyu lagi, pada umumnya semua lampu baik halogen OEM atau LED aftermarket akan panas jika lampu mobil dinyalakan dalam waktu lama.
“Yang membedakan adalah waktu pendinginannya, dari saat mesin dimatikan, lampu halogen OEM perlu waktu sekitar 3 jam utk cooling down, sementara lampu LED RTD hanya butuh waktu 1 jam saja.”
Terakhir, dalam memilih lampu LED, pastikan yang punya garansi minimal 1 tahun dan dapat langsung klaim kalau sewaktu-waktu terjadi masalah karena cacat produksi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR