Otomotifnet.com – Akhirnya setelah diluncurkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 bulan Februari lalu, Otomotifnet.com dapat kesempatan juga untuk melakukan test drive Suzuki New S-Presso 2023.
Dibanding model sebelumnya, versi terbaru S-Presso ini telah mendapatkan penambahan beberapa fitur, bahkan pakai mesin baru pula.
Fitur yang ditambakan cukup banyak loh, mulai dari fitur keselamatan, keamanan, hingga hiburan.
Untuk fitur keselamatan, New S-Presso 2023 ini sudah disematkan teknologi ESP (Electronic Stability Program), yang berguna menjaga kestabilan kendaraan saat melewati lintasan yang licin.
Baca Juga: Suzuki S-Presso Kena Recall, Part Penting Buat Belok Diganti, Cuek Tanggung Sendiri
Ada juga fitur Hill Hold Control (HHC) yang berguna menahan posisi kendaraan sesaat ketika stop and go di tanjakan.
Namun fitur HHC ini hanya tersedia pada S-Presso varian bertransmisi AGS (Auto Gear Shift).
Kemudian pengaturan spionnya juga sudah electric, tak lagi manual pakai stick seperti pada versi sebelumnya.
Lalu pada joknya kini sudah dilengkapi fitur ISOFIX untuk meletakkan jok khusus bayi (baby car seat) secara aman.
Menurut pihak Suzuki Indonesia, fitur ini dihadirkan lantaran ternyata konsumen S-Presso banyak didominasi oleh keluarga muda.
Sementara di sektor hiburan, Suzuki menyematkan head unit touchscreen baru berukuran 7 inch (sebelumnya 6,8 inci).
Sipnya lagi, pengaturan head unit baru tersebut kini sudah bisa dilakukan lewat setir lantaran sudah tersedia audio steering switch serta tombol telefoni (smartphone linkage).
Lanjut ke sektor dapur pacu, S-Presso 2023 ini sekarang pakai mesin berkode K10C (sebelumnya K10B), tapi kapasitas silindernya masih sama 1.000 cc.
Baca Juga: Selain Mesin, Ada Sederet Fitur Baru di Suzuki S-Presso Terbaru
Apa bedanya? Mesin anyar ini diklaim lebih efisien dan ramah lingkungan, lantaran sudah mengusung teknologi Dual Jet atau dual injector untuk tiap-tiap silindernya.
Berbeda dengan mesin K10B yang masih mengusung single injector untuk setiap silindernya.
Klaim Suzuki, mesin K10C ini mampu menghasilkan daya maksimum sebesar 49 kW (65,7 dk) di 5.500 rpm dan torsi 89 Nm pada 3.500 rpm.
Tenaga tersebut disalurkan ke roda depan (front wheel drive) melalui dua pilihan transmisi, yakni manual 5-percepatan (MT) dan AGS (Auto Gear Shift) 5-percepatan.
Oiya, satu lagi fitur yang tak kalah keren yang kini disematkan pada si "Kopi" anyar ini, yakni engine auto start-stop.
Sesuai namanya, fitur ini berguna untuk mengurangi penggunaan bahan bakar ketika mobil sedang dalam kondisi berhenti, misalnya saat terjebak macet atau berhenti di lampu merah.
Jadi ketika mobil berhenti selama beberapa detik, maka mesin akan otomatis mati untuk menghemat BBM. Keren!
Nah, dari hasil pengujian Otomotifnet.com saat fitur ini berkerja, mesin akan mati selama kurang lebih 2 menit.
Baca Juga: Suzuki S-Presso Gendong Mesin Baru Berteknologi Dual Jet, Iritnya Makin Pol?
Selama itu pula kompresor AC tidak bekerja, lantaran tadinya diputar oleh mesin, sehingga lama-lama suhu di dalam kabin jadi kurang sejuk, terutama ketika berkendara di siang hari.
Setelah 2 menit, mesin akan otomatis nyala lagi agar udara AC kembali dingin.
Oiya, fitur engine auto start-stop tersebut hanya tersedia pada S-Presso bertransmisi AGS.
Fitur ini bisa kita non aktifkan lewat tombol yang ada di dasbor sebelah kanan setir.
Nah, perpaduan antara mesin baru K10C dengan fitur engine auto start-stop ini diklaim Suzuki mampu memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibanding model sebelumnya. Tapi seberapa irit?
Sekadar reminding, S-Presso sebelumnya yang varian transmisi AGS saat kami uji untuk pemakaian dalam kota, mampu meraih konsumsi BBM 17,8 km/liter.
Nah, New S-Presso 2023 ini yang juga sama-sama bertransmisi AGS saat kami jajal menempuh jarak hampir 100 km, tepatnya sejauh 94,2 km, berhasil menorekan konsumsi BBM 19,4 km/liter.
Bahkan ketika dijajal oleh rekan dari Gridoto.com sempat menorehkan angka 20,5 km/liter. Woww.. irit banget kan?
Maklum, karena setiap berhenti di kemacetan atau di traffic light, mesin akan otomatis mati untuk menghemat pemakaian bahan bakar.
Manfaat lain ketika mesin berhenti sesaat, otomatis emisi gas buang dari knalpot akan ikut stop, sehingga jadi lebih ramah lingkungan. Mantul!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR