Otomotifnet.com - Hyundai IONIQ 5 Bluelink dan IONIQ 6 bisa dipakai sebagai sumber daya peralatan listrik lain.
Misal TV monitor, sound system, mengecas sepeda listrik dan lainnya.
Nah, selama pemakaian fitur bernama V2L atau Vehicle to Load ada beberapa kondisi yang membuat fitur ini berhenti bekerja.
Pemakai bisa memantau kinerja V2L saat mengisi daya lewat LCD Cluster Display di mobil.
Informasi dari PT Hyundai Motor Indonesia (HMID), ada tiga keterangan atau status yang perlu diketahui oleh pengguna, yaitu:
1. V2L has ended. Battery level has reached the set value. Status ini berarti kendaraan berhenti menyuplai daya dan penggunaan fitur V2L telah selesai sesuai dengan batas konsumsi kendaraan listrik yang telah ditentukan oleh pengguna.
Jika ingin meneruskan penggunaan V2L, pengguna bisa menurunkan batas konsumsi kendaraan listrik dari yang telah ditentukan sebelumnya.
2. V2L stopped due to excessive power use. Status ini berarti pengguna memakai fitur V2L untuk mengisi daya listrik alat-alat yang membutuhkan daya lebih besar dari yang dapat disuplai oleh kendaraan.
Maka itu, pastikan total konsumsi listrik dari alat yang akan dihubungkan kendaraan melalui V2L tidak melebihi output daya maksimum di 3,6 kW.
3. V2L conditions not met. Status ini berarti ada kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan bagi pengguna untuk mengaktifkan fitur V2L.
V2L sendiri merupakan salah satu inovasi Electric-Global Modular Platform (E-GMP).
Platform E-GMP mendukung konsumen untuk memanfaatkan fitur Vehicle-to-Load (V2L). Yaitu mengisi daya berbagai peralatan elektronik di mana dan kapan saja.
Platform E-GMP memungkinkan IONIQ 5 Bluelink dan IONIQ 6 untuk memiliki port pengisian daya yang dapat digunakan secara dua arah, baik menerima maupun menyuplai arus listrik.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR