Akhir-akhir ini warga kota Balikpapan juga diresahkan karena kelangkaan Pertalite.
Hal yang sama, juga dirasakan perantau yang tinggal di wilayah Sepinggan, Anita.
Ia juga mengeluhkan antrean panjang serta kelangkaan Pertalite di kota Balikpapan.
"Lama ngantrenya. Sudah panas lagi. Mana Pertalite sering habis lagi kalau di pom mini," omelnya.
Namun, saat malas mengantre di SPBU, gadis berumur 19 tahun itu memilih membeli Pertamax di pom mini meski cukup menggocek kantong.
"Jadi biasanya ke eceran botol gitu. Kalau gak ada, mau gak mau ke Pertamax. Cuma mahal. Anak kos ini," ucapnya.
Senada dengannya, salah satu warga yang bekerja sebagai Ojek Online juga mengeluhkan hal serupa.
Ia terpaksa beralih menggunakan Pertamax saat tak lagi mendapat Pertalite.
Bahkan, ia juga pernah mendapati harga Pertalite eceran yang meninggi karena kelangkaannya.
"Di penjual eceran, ada yang jual Rp 13 ribu atau Rp 14 ribu perliter. Padahal awalnya cuma Rp 12 ribu aja. Mungkin karena langka, jadi dinaikkan harganya," ungkapnya.
Pria berumur 31 tahun itu juga mengamini, SPBU di kota Balikpapan selalu antre panjang sejak 5 hari lalu.
Namun, demi mendapat BBM jenis Pertalite, ia juga rela mengantre lama.
"Demi mendapatkan Pertalite, terpaksa saya ngantri. Kalau nda ada Pertalite, terpaksa ke Pertamax juga. Untungnya gak ada komplain dari customer karena lama antri," pungkasnya.
Baca Juga: Mencengangkan, Masih Ditemui Harga Pertalite Seliter Rp 30 Ribu di Sini
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tribunkaltim.co |
KOMENTAR