Namun, kemenangan itu ternyata semu belaka, hanya sebuah pancingan agar Nofrianto terus bermain judi online.
Pasalnya, Nofrianto kemudian terus mengalami kekalahan.
Namun, kekalahan demi kekalahan itu tak membuat Nofrianto jera. Ia justru terus menambah modal untuk bermain judi online.
"Lambat laun saya baru menyadari, ternyata judi online merugikan, ketika saya materi (uang) yang saya punya sudah mulai habis," ucapnya.
Setelah semua materi habis, dia baru sadar bahwa dia harus berhenti bermain judi.
Pasalnya, hal itu tidak hanya merugikan dirinya, melainkan juga istri dan dua anaknya.
"Sempat kepikiran (berbuat kriminal) karena harta saya sudah habis semua. Kasihan sama istri dan keluarga yang harusnya berkecukupan, malah jadi susah serba kekurangan gara-gara saya. Untung tidak jadi (berbuat kriminal)," katanya.
Nofrianto pun bertekad mengobati kecanduannya bermain judi online.
Salah satu upayanya yakni dengan mengikuti hypnotherapy.
"Saya itu penasaran dan pengen coba berhenti sehingga mengikuti hypnotherapy ini," ujarnya.
"Sekarang lumayan sudah rileks dan niatan untuk deposit judi online sudah berkurang, seperti ada rasa takut kalau mau main judi online," jelasnya.
Sementara itu, Ketua FJTV Andres Afandi mengatakan kegiatan hypnotherapy ini merupakan wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap banyak korban generasi muda terjerat dan terjerumus permainan judi online.
"Saya sangat prihatin, dan di sini kami bersama teman-teman hypnotherapy siap dengan ikhlas dan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan terkait masalah kecanduan judi online," ucap Andres.
Ia mengaku bersyukur bisa memotivasi masyarakat, khususnya para pemuda untuk mengubah pikiran mereka dari kecanduan judi online.
Baca Juga: Rubicon Sampai Hummer AG Dijemur Polisi, Hasil Kasus Judi Online Omset Rp 100 Juta/Minggu
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR