Ditambah kekedapan kabin yang juga termasuk baik. Kami acungi jempol soal handling dan kenyamanannya.
Saat tuas digeser ke D, E-C3 sudah punya creeping function, sehingga mobil otomatis akan maju tanpa perlu menginjak pedal akselerator.
Namun, mesti diperhatikan saat start dengan posisi menanjak, creeping function sedikit delay, sehingga membuat E-C3 akan bergerak mundur kalau tidak diinjak pedal pedal akseleratornya.
Sebagai info, Citroen E-C3 punya motor listrik di roda depan yang mampu hasilkan tenaga 56,3 dk atau 43 kW dan torsi maksimum di 143 Nm.
Jika dibandingkan Citroen C3 berbahan bakar bensin yang tenaganya 81 dk dan torsi 115 Nm, tenaganya lebih kecil namun torsinya lebih besar.
Dengan output yang tidak besar, akselerasi pun tidak impresif. Dari 0-100 km/jam butuh waktu 17,1 detik.
Sedangkan C3 bensin ada di catatan waktu 14,6 detik. Oiya, kecepatan tertingginya dibatasi hingga 107 km/jam.
Lantas yang disayangkan, kami tidak bisa mengukur efisiensi konsumsi energi Citroen E-C3 lantaran tak ada indikator konsumsi rata-rata energinya di panel kluster.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR