Otomotifnet.com - Sopir Daihatsu Gran Max tak bernyawa saat tabrak Honda Accord.
Ketika pintu dibuka, kondisi mulut sopir Gran Max sudah berbusa.
Dugaan awal, sopir bernama M Rian (34) meninggal karena serangan jantung.
Namun ternyata dibantah oleh Polisi dari hasil penyelidikan.
Diketahui, lokasi kecelakaan di Jl Demang Lebar Daun, Palembang, Sumatera Selatan, sekitar pukul 10:30 WIB, (26/2/24).
Diketahui, Gran Max pikap yang dikemudikan warga Sako kota Palembang sempat menabrak Honda Accord nopol BG 4 LT dari belakang ketika melaju dari arah simpang Pakjo.
Kanit Gakkum Polrestabes Palembang, Iptu Arham Sikakum mengatakan, korban meninggal akibat benturan keras di bagian dada yang menghantam setir saat mengemudi dalam kecepatan cukup tinggi.
"Korban meninggal akibat benturan di kepala dan dada. Serta tidak menggunakan sabuk keselamatan dengan benar," katanya dilansir dari TribunSumsel.com.
Lanjut Arham, menurut keterangan pihak keluarga korban di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan, korban tidak memiliki riwayat penyakit.
Sehingga dugaan penyebab meninggal korban karena ada unsur sakit atau serangan jantung terbantahkan.
"Menurut keluarga korban tidak ada riwayat sakit, dan juga jelas jika ada luka memar di dada korban," terangnya.
"Ada kemungkinan korban bermain handphone dan tidak fokus ketika traffic light beralih dari lampu hijau ke lampu merah," katanya.
Sedangkan untuk pengemudi Honda Accord yang ditabrak korban hanya dimintai keterangan di Pos Laka Pakjo.
Dari video yang beredar di media sosial, terlihat M Rian tertunduk kaku di kursi sopir, insiden tersebut menarik perhatian pengemudi dan pedagang asongan di sekitar lokasi.
Menurut Johan (53) seorang pedagang tisu mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 10:30 WIB saat peralihan dari lampu merah ke hijau.
Gran Max nopol BG 8684 ZI yang dikemudikan korban melaju dari arah simpang Pakjo menuju simpang Polda.
"Mobil itu melaju dari arah pakjo dan pas di lampu merah sini numbur mobil yang ada di depan dia. Saya juga kalau tidak mengelak mungkin terjepit, awalnya saya pikir sopir ngantuk," kata Johan.
Ketika diperiksa ternyata sopir Gran Max pikap tersebut mengeluarkan busa dari mulut, ia sempat mengira korban mengalami kejang-kejang.
"Saya lihat betul dari mulutnya mengeluarkan busa, sempat mau ditolong oleh pengendara sekitar. Lalu kami minta tolong ke polisi yang ada di Pos, pas balik lagi ternyata sudah meninggal, diduga sakit ayan atau kena serangan jantung," katanya.
Setelah kejadian korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palembang dan dijemput oleh keluarga. Sementara Gran Max dibawa ke Pos Laka Pakjo.
"Tadi ada istri dan anaknya juga, masih kecil," katanya.
Baca Juga: Kijang Innova Gegerkan Warga Bantul, di Atas Jok Pengemudi Tergeletak Mayat Mulut Berbusa
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR