Otomotifnet.com - Truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter bakal resmi mengaspal di Indonesia tahun ini, tepatnya bakal diluncurkan pada ajang GIIAS 2024 yang berlangsung di bulan Juli.
Sebelumnya, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) telah menggelar Proof of Concept (PoC) untuk pengetesan eCanter kepada perusahaan di Indonesia.
Melalui PoC tersebut, KTB membeberkan catatan dari para pengusaha yang kebagian ngetes eCanter.
Salah satunya opsi pakai baterai swap mengingat jarak tempuh truk cukup jauh.
“Jarak tempuh hanya 140 km, minta ditambah, itu masukan dari PoC. Mitsubishi Fuso selalu lakukan inovasi-inovasi, termasuk soal teknologi swab battery di eCanter,” bilang Aji Jaya, Sales and Marketing Director KTB.
Melalui teknologi swab battery, maka eCanter bisa menukar baterainya seketika saat daya baterainya habis terpakai. Mirip tukar galon air mineral, tanpa perlu menunggu recharge baterai.
Ia menambahkan, teknologi swab battery juga telah diperkenalkan Fuso di ajang Japan Mobility Show (JMS) tahun lalu.
“Kita memperkenalkan swab battery bekerjasama dengan perusahan teknologi. Apakah akan diterapkan, kita sedang pelajari. Pastinya kita ada proses,”
“Kalau itu mendukung penjualan eCanter akan kita lakukan,” sambung Aji, seraya bilang pihaknya tengah menyusun strategi pemasaran eCanter, termasuk menggelar training kepada teknisi.
Baca Juga: Mitsubishi Fuso Minta Subsidi Truk Listrik, eCanter Mengaspal 2024
“Sampai saat ini persiapan kami masih on track. Dari delapan perusahaan yang sudah kami berikan ujicoba. Responnya bagus, bahkan sudah ada yg berminat membeli,”
“Dari kegiatan PoC banyak masukan, oleh karenanya kami improvement. Peserta PoC juga suka eCanter karena mudah dikendarai,” ungkap Aji.
Masih menurutnya, dalam PoC eCanter mayoritas perusahaan bergerak di bidang usaha logistik, yang operasinya berada di wilayah Jabodetabek.
Preferensi konsumen logistik terhadap eCanter, apakah mampu menekan cost logistik?
Lanjut, perkara biaya operasional diklaim menjadi keunggulan eCanter. Lantaran tak perlu isi solar, oli dan penggantian komponen fast moving seperti di armada bermesin bakar.
“Perusahaan logistik costnya tinggi, jadi yang menjadi kebutuhan mereka adalah efisiensi. Dengan menggunakan kendaraan elektrifikasi tentunya mampu menghemat cost mereka,”
“Nggak perlu ganti oli, komponen-komponen lainnya tentunya menjadi kebutuhan perusahaan logistik,” urai Aji.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR