Otomotifnet.com - Menjelang musim lebaran permintaan bus meningkat. Bahkan sudah ngegas sejak akhir tahun 2023.
Hal ini diungkap Santiko Wardoyo, Diektur PT Hino Motor Sales Indonesia. Ia menyebut inden di perusahaan karoseri bisa sampai 5 bulan.
"Kalau suplai terhambat, antrian tambah panjang lagi," ujarnya kepada Otomotifnet.com di Jakarta (8/3/2024)
Momentum mudik yang jatuh pada Maret dan April ini sudah perhitungkan pengusaha transportasi tak peduli ada hajatan besar nasional.
"Momen lebaran penjualan bus sudah naik. Akhir tahun lalu mulai naik. Itu yang kita sebut walaupun ada pemilu, lebaran is lebaran, mudik is mudik," ungkapnya.
Tak heran, Hino pun panen besar. Santiko menyebut, tahun 2023 penjualan bus besar Hino mencapai 73 persen.
Spesifik di Januari, penjualan bus besar Hino mencapai 76 persen.
"Beda sama truk, faktor pemilu ada pengaruh, wait and see itu ada"
"Enggak bohong, walaupun kita bilang tenang, pemilu sudah berkali-kali, enggak ada apa-apa, ujung-ujungnya damai, tapi tetap namanya investasi, apa salahnya tunda 2-3 bulan," papar Santiko.
Sementara penjualan bus jalan terus. "Itu yang saya bilang, mudik gak bisa ditahan," ucapnya.
Hanya saja, bicara volume penjualan, pasar bus besar yang terlihat gemerlap boleh dibilang sujung kuku penjualan truk.
"Volume lebih gede truk, bus hanya sedikit," ucapnya.
"Volume nasional bus di angka 1600-an unit setahun. Itu kondisi kurang baik," ulas Santiko.
"Pada tahun 2019 itu 1.900-an unit. 2024 akan bermain di 1.900-an lagi," lanjutnya.
Ia lantas menyebut, untuk pasar truk, tahun lalu Hino berhasil menjual 27 ribu unit.
Sementara penjualan truk nasional mencapai 83.300 unit.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR