Jadi, jalur yang dilalui sangat beragam. Sebagian tol, sebagian lagi jalur naik turun membelah pegunungan.
Khususnya ketika dari Bandung ke jalur pantai selatan, dan yang dari Purwokerto ke Tegal yang mengitari kaki Gunung Slamet.
Satu hal yang paling menarik dari Nissan Kicks e-Power tentunya tentang konsumsi bahan bakar.
Karena mesin yang diandalkan hanya dijadikan sebagai genset untuk mengisi baterai, makanya mesin tidak selalu menyala.
Mesin akan menyala jika mobil membaca arus yang ada di baterai untuk menggerakkan roda dirasa kurang.
Sehingga konsumsinya bisa sangat fantastis ketika melewati jalan yang banyak didominasi turunan, misal dari Baturraden menuju Purwokerto, bisa tembus 42,8 km/liter.
Beda cerita jika rute yang ditempuh sebaliknya, terus menanjak dari Purwokerto ke Baturraden, hanya kisaran 10 km/liter saja.
Nah kalau kondisi jalan yang dilalui kombinasi, antara tanjakan dan turunan seperti ketika dari Pangalengan menuju jalur pantai selatan, dapatnya kisaran 23 km/liter.
Hal itu karena saat di turunan, otomatis baterai akan terisi oleh fitur regenarative brake, bukan diisi oleh mesin.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR