Otomotifnet.com - Serbuan pabrikan mobil Cina tentu patut disyukuri. Ujung-ujungnya makin ramai dan banyak pilihan untuk konsumen Indonesia. Mobil Cina makin “menyala abangku”.
Penulis mencatat, setidaknya sudah sejak 2017 pasar mobil baru nasional diserbu pabrikan mobil asal Tiongkok.
Persaingan pun makin ketat, hal ini turut dirasakan oleh pabrikan asal Jepang yang sudah lebih dahulu mapan di Indonesia.
Kerasnya kompetisi khususnya membidik segmen mobil listrik berbasis baterai, alias Battery Electric Vehicle (BEV). Pabrikan Cina makin intens meluncurkan BEV.
Fakta bahwa pabrikan mobil Cina juga menguasai dunia, terungkap lewat data yang dirilis Asosiasi Manufaktur Otomotif Cina.
Pada 2023, Cina telah menyalip pabrikan mobil Jepang sebagai eksportir otomotif terbesar dunia.
Baca Juga: Jangan Berburuk Sangka, Ternyata Ini Tujuan Wacana Mobil Rakyat
Bahkan Tesla yang sebelumnya merajai pasar mobil listrik dunia, kini telah dipecundangi oleh BYD yang berhasil menjual mobil listrik sebanyak 2,87 juta unit sepanjang 2023.
Dominasi mobil Cina tampaknya makin tak terbendung, buktinya akan bisa dilihat di ajang GIIAS 2024 mendatang.
Pihak penyelenggara GIIAS 2024 sampai harus menambah hall baru demi menampung animo pabrikan mobil Tiongkok.
Menariknya lagi, selain harga yang lebih kompetitif, kualitas mobil Cina juga stigma mampu menepis stigma “murahan”.
Pasalnya kini sudah bisa dibuktikan dari segi build quality, dan teknologi yang tersemat pada fitur-fitur canggih.
Lebih lanjut bahasan lebih detail ada di Tabloid OTOMOTIF edisi 50. Masih berani bilang murahan? Cek dulu fakta-fakta mobil Cina.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR