Otomotifnet.com - Pengguna jalan pasti sudah sering melihat marka kuning yang berada di tengah jalan.
Namun jarang yang paham ada marka kuning tidak putus yang ada di pinggir jalan.
Seperti contohnya berada di jalan lingkar Gentong, Tasikmalaya.
Marka jalan yang berbentuk garis lurus panjang berwarna kuning ini berada di satu sisi saja yakni kanan.
Dan diketahui jalan tersebut merupakan satu jalur.
Lalu apa fungsi marka jalan berwarna kuning tersebut ?
Aturan terkait hal tersebut bisa disimak dari Peraturan menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 67 Tahun 2018 tentang marka jalan.
Seperti yang tertulis pada Pasal 16 :
(1) Marka Membujur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a terdiri atas:
a. garis utuh;
b. garis putus-putus;
c. garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan
garis putus-putus;dan
d. garis ganda yang terdiri dari dua garis utuh.
(2) Marka membujur sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berwarna:
a. putih dan kuning untuk jalan nasional; dan
b. putih untuk jalan selain jalan nasional.
(3) Marka membujur berwarna kuning sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a berupa:
a. garis utuh dan/atau garis putus-putus sebagai
pembatas dan pembagi jalurjdan
b. garis utuh sebagai peringatan tanda tepi jalur
atau lajur lalu lintas sisi kanan.
(4) Marka membujur berwarna putih sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a berupa:
a. garis putus-putus sebagai pembagi lajur; dan
b. garis utuh sebagai peringatan tanda tepi jalur
atau lajur lalu lintas sisi kiri.
Jadi marka kuning ini cuma berada di satu sisi saja yakni sebelah kanan karena jalan tersebut satu arah.
Selain itu marka kuning yang berada di tepi jalan dan hanya satu sisi ini juga bisa jadi penanda jalan nasional menghubungi.
Hal ini seperti yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 67 Tahun 2018.
Jadi kalau tersesat saat melewati jalan provinsi ikuti saja marka kuning tersebut maka bakal ketemu Ibu Kota Provinsi berikutnya.
Baca Juga: Harus Paham, Ini Arti Marka Garis Utuh Sampai Ganda Putus-putus
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR