Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Parah, Sekasar Ini Ucapan 7 Preman Palak Bus Rp 300 Ribu di Depan Masjid Istiqlal

Irsyaad W - Kamis, 27 Juni 2024 | 17:40 WIB
Pungli parkir bus pariwisata di depan masjid Istiqlal dimintai Rp 300 ribu
IG/@jakarta.terkini
Pungli parkir bus pariwisata di depan masjid Istiqlal dimintai Rp 300 ribu

Otomotifnet.com - Fakta pemalakan parkir bus Rp 300 ribu di depan masjid Istiqlal terkuak.

Pelaku pemalakan ternyata 7 orang preman dengan nada ucapan kasar.

Ini seperti disampaikan Alif, Tour Leader dua bus pariwisata yang jadi korban palak, (21/6/24).

Saat hendak menurunkan penumpang di depan masjid, Alif mengatakan, busnya dihampiri sekitar 6 sampai 7 orang tak dikenal yang diduga preman hendak menarik uang parkir.

Ketika itu Alif tengah berbicara dengan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang sedang berjaga di dekat pintu masuk utama Masjid Istiqlal.

Alif bermaksud meminta izin ke petugas Dishub untuk menurunkan penumpang.

"Pada saat tiba di Istiqlal, di situ sudah ada mobil Dishub kan. Saya turun dan (petugas) Dishub di dalam mobil. Saya izin, 'Pak izin berhenti sebentar, mau turunin penumpang,' Sudah diizinkan, 'Oke silakan'," jelas Alif saat dihubungi, (25/6/24) disitat dari Kompas.com.

Meski telah mendapat izin menurunkan penumpang dari petugas Dishub, para terduga preman tetap meminta Alif dan rombongannya membayar Rp 300.000 untuk tarif parkir dua bus.

Bus pariwisata dipalak parkir Rp 300 ribu di masjid Istiqlal
IG/@jakarta.terkini
Bus pariwisata dipalak parkir Rp 300 ribu di masjid Istiqlal

Pemilik travel bernama Kim yang mengawal perjalanan menolak membayar uang tersebut.

Kim mengaku, sebelum tiba di Masjid Istiqlal, pihaknya sudah mengeluarkan uang Rp 300.000 untuk parkir dua unit bus di kawasan Monas.

Namun, preman yang menarik uang parkir liar di kawasan Masjid Istiqlal tak mau mengalah, kendati Kim telah menegaskan pihaknya hanya menurunkan penumpang.

"Si preman ini bilang, 'Monas ya Monas, Istiqlal ya Istiqlal, beda lagi'. Padahal, kita (bus) mau drop off (menurunkan penumpang) aja, enggak butuh parkir," jelas Alif.

Tak hanya ke pihak travel, para preman ini juga sempat meminta uang ke sopir bus.

Akan tetapi, sopir bus menolak memberikan uang dan berdalih bahwa hal itu menjadi kewenangan panitia travel.

"Akhirnya, salah satu orang di sana (preman) bilang, 'Ya sudah suruh maju saja, kacanya abisin'," imbuh Alif.

Cekcok tersebut akhirnya dilerai oleh petugas Dishub.

Dua bus pariwisata itu pun diperbolehkan menurunkan penumpang, termasuk Alif dan Kim di Masjid Istiqlal.

Setelahnya, sopir membawa dua unit bus ke lokasi parkir di Kwitang.

Namun, para preman yang semula hendak memalak Alif, Kim dan rombongannya ternyata membuntuti bus sampai ke area parkir.

Di area parkir Kwitang, para preman tersebut memaksa sopir untuk memberikan uang.

Tak bisa berbuat banyak, pengemudi bus pun memberikan uang senilai Rp 300.000, sesuai permintaan para preman.

"(Preman) memaksa kalau enggak (diberi uang) unitnya nanti dirusak atau bahasanya gimana saya kurang paham, intinya ada ancaman ke driver," ujar Alif lagi.

Adapun terkait ini, Polsek Sawah Besar telah mengidentifikasi 3 orang yang diduga terlibat pemalakan.

Polisi tengah melakukan pengejaran tiga orang tersebut yang identitasnya telah teridentifikasi.

Baca Juga: Jukir Viral di Masjid Istiqlal Diburu Polisi, Getok Tarif Selangit ke Bus Pariwisata

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa