Otomotifnet.com - Yamaha NMAX "Turbo" dibekali dengan dua buah riding mode, T-Mode dan S-Mode.
Saat pengetesan Yamaha NMAX "Turbo", Otomotifnet juga sempat memboyong motor seharga Rp 43,25 juta ini ke dynamometer milik Sportisi Motorsport yang berlokasi di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
Selain mencari tahu berapa tenaga NMAX "Turbo" di atas dyno, kami juga membandingkan hasil dyno antara kedua riding mode.
Setelah diambil data beberapa kali run dari masing-masing motor, langsung saja digabungkan grafik dynonya.
Hasil yang didapat, peak power NMAX “Turbo” pada S-Mode sebesar 12,52 dk di 8.180 rpm dengan torsi 11,56 Nm di 7.540 rpm.
Sedangkan power T-Mode sebesar 12,39 dk di 7.860 rpm dan torsi 11,24 Nm di 7.860 rpm.
Kalau ada yang heran kenapa tenaganya lebih kecil dari klaim pabrikan di 15,2 dk, karena hasil tenaga dari dyno didapat melalui roda belakang.
Klaim pabrikan berdasarkan tenaga di crankshaft, sementara tenaga di roda belakang sudah mengalami power loss karena sudah melewati transmisi dan roda.
Berdasarkan grafik dyno, torsi pada T-Mode lebih cepat terasa pada putaran bawah, bedanya ada sekitar 500 rpm untuk mendapat torsi yang sama. Begitu pula dengan tenaganya yang keluar lebih dahulu.
Namun, di atas 4.500 rpm atau hampir 5.000 rpm, tenaga S-Mode langsung melonjak terus sampai peak power, mengalahkan T-Mode.
Hasil dyno tersebut selaras dengan masing-masing mode yang memang diperuntukkan untuk kegiatan riding yang berbeda.
T-Mode diproyeksikan untuk berkendara di dalam kota yang lebih banyak stop & go, atau berjalan santai. Sehingga tenaga dan torsinya difokuskan pada putaran bawah.
Sementara itu S-Mode cocok untuk berkendara jarak jauh atau butuh tenaga pada putaran yang lebih tinggi. Seperti berakselerasi di kecepatan sedang, atau menyalip kendaran lain.
Lewat dyno saja, langsung ketahuan kan perbedaan kedua riding mode! Yang pasti keduanya disesuaikan untuk gaya berkendara yang berbeda, jadi seperti punya dua mesin dalam satu motor deh!
Baca Juga: Tanpa Roller, CVT NMAX Turbo Tetap Bisa Kerja, Rahasianya Teknologi Ini
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR