Sedangkan Suzuki Thailand lebih banyak memproduksi mobil-mobil dengan dimensi kecil.
Namun ia mengatakan kalau market mobil Suzuki di sana masih tetap ada, namun permintaan pasar terus turun, tidak seimbang dengan cost produksi.
"Jadi yang memutuskan menutup pabrik di Thailand bukan saya, karena itu terjadi setelah saya pindah ke Indonesia," tukas pria yang mengaku sudah bergabung dengan Suzuki Motor Corp. selama 40 tahun.
Oiya, selama bekerja di Suzuki, Amano mengatakan kalau sebagian besar bidang yang ia geluti adalah di bisnis roda empat.
"Saya juga pernah bertugas cukup lama di Eropa, yakni pernah menjabat president director di Jerman selama 6 tahun, tapi di sana khusus perusahan sales (penjualan) saja," tuturnya.
Sementara pada perusahaan Suzuki yang bergerak di bidang sales sekaligus manufacture (pabrik), baru di Suzuki Thailand dan kedua di Suzuki Indonesia.
Selamat bertugas Amano San!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR