Amano juga mengatakan kalau strategi multi-pathway ini merupakan bagian dari strategi Suzuki global.
Namun menurut pria yang sebelumnya jadi presdir Suzuki Thailand selama 5 tahun ini bawah Battery Electric Vehicle (BEV) bukan satu-satunya solusi untuk menuju netralitas carbon.
“Masih banyak jalan menuju zero emisi tersebut, dan kita saat ini harus pertimbangkan masing-masing kemungkinannya. Dan strategi ini yang oleh Suzuki disebut multi-pathway,” tukas pria kelahiran Aichi, Jepang pada 1960 ini dalam ekslusif interview di booth Suzuki di GIIAS 2024 belum lama ini.
Masih kata Amano San, sebenarnya yang terpenting untuk industri otomotif maupun kepada masyarakat pada umumnya, itu bukan kendaraan listriknya, melainkan kendaraan yang nol emisi.
Makanya Suzuki saat ini kata Amano Suzuki terus mengembangkan beragam teknologi untuk menjadi solusi netralitas karbon.
Baca Juga: Pemilik Mobil Suzuki Yuk Ke Booth Suzuki di GIIAS 2024, Ada Diskon Gede Untuk Spare Parts Nih!
Termasuk menghadirkan kendaraan berbasis baterai (BEV) seperti yang saat ini diterapkan pada Suzuki eVX.
Oiya, seperti kita ketahui bersama bahwa Suzuki telah memiliki beragam line up kendaraan ramah lingkungan yang saat ini turut dipajang di booth Suzuki di GIIAS 2024.
Line up mobil hybrid Suzuki yang dikenal irit bahan bakar tersebut mulai dari All New Ertiga Hybrid, XL-7 Hybrid, serta Grand Vitara Hybrid.
Hal sena juga disampaikan oleh Donny Saputra, Deputy Managing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Menurut Donny, pengembangan kendaraan ramah lingkungan saat ini menjadi sangat penting bagi Suzuki Indonesia.
Kehadiran tiga model hybrid Suzuki yang tadi disebutkan merupakan bagian dari program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dari Suzuki untuk industri otmotif di Indonesia.
"Saat ini principal kami (Suzuki) tengah mengembangkan BEV sebagai alternatif lain yang termasuk dalam salah satu strategi Suzuki global. Di mana mobil konsep eVX akan diproduksi secara global pada 2025," ujar Donny.
Dan kabar A1, Suzuki eVX yang diklaim mampu menempuh jarak sejauh 500 kilometer dna penggerak AWD ini rencananya akan direalisasikan jadi produk massal Januari tahun depan loh.
Waahh jadi enggak sabar nih!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR