Lebih lanjut Subakti juga menjelaskan terkait dinamika yang terjadi pada saat ini, yang perlu dibahas pada rapat koordinasi anggota ATI.
Subakti mengungkap beberapa penyebab terjadinya dinamika peningkatan biaya investasi pembangunan jalan tol.
Yakni dipengaruhi oleh pembebasan lahan, perubahan desain, dan kenaikan biaya konstruksi, serta tingginya cost of fund dari sumber pembiayaan.
“Sehingga industri jalan tol Indonesia menjadi kurang kompetitif dibandingkan negara lain," lanjut Subakti.
Selanjutnya rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal ATI Kris Ade Sudiyono, sekaligus menginfokan protokoler jalannya mata acara rapat ATI.
Rapat koordinasi Anggota ATI diikuti oleh 9 holding yang terdiri dari 59 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), dengan total lebih dari 100 anggota, yang terbagi dalam 6 working group untuk 4 bidang dalam bisnis jalan tol.
ATI sendiri merupakan perkumpulan BUJT di seluruh Indonesia yang berdiri sejak 18 November 1998, dengan tujuan memperkuat kerja sama antar BUJT dan meningkatkan kontribusi mereka terhadap para pemangku kepentingan.
Baca Juga: Pantau CCTV, Jaringan Tol Astra Infra Terapkan Teknologi Surveillance
Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) memiliki peran strategis dalam mendukung Kementerian PUPR melalui penyediaan infrastruktur untuk mewujudkan konektivitas.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR