Otomotifnet.com - Akhirnya Otomotifnet mendapat kesempatan tes secara mandiri Aion Hyptec HT Premium yang diperkenalkan saat pameran otomotif bulan Juli lalu.
Oiya SUV listrik mewah ini tersedia dengan 2 varian, yaitu Aion Hyptec HT Ultra dengan pintu Gull Wing.
Satunya lagi Aion Hyptec HT Premium seperti yang akan kami ulas hasil tesnya kali ini. Varian Hyptec HT Premium ini baru dibuka banderol prebook-nya mulai Rp 685 juta (OTR) Jakarta.
Ia tersedia dalam tujuh pilihan warna, mulai dari Orange Sunset seperti yang kami tes ini, lalu Maroon Velvet, White Pearl, Black Abyss, Grey Stone, Fashion Purple, dan Silver Bullet.
Nah, sebelum kami ulas hasil performanya kami mulai dari desain dan fitur yang melimpah.
Kalau dilihat bagian fascia depannya, Aion Hyptec HT Premium ini mirip dengan mobil Tesla model Y. Hal itu tampak pada desain lampu depannya yang mengusung bahasa desain Diamond Cut Headlight, terkesan mewah dan modern.
Lampu depan beserta DRL-nya sudah pakai LED. Dan menariknya lagi, lampu tersebut memiliki fitur light show. Jadi bisa disetting model kedipannya kayak lampu disko, yang pengaturannya lewat head unit.
Lalu pada bagian bawah bumper terlihat ada airdam yang akan terbuka saat mobil berjalan. Tujuannya untuk pendinginan kondensor AC.
Kemudian ada sensor radar dan kamera 360 di seluruh bagian eksterior. Terus saat kap depan dibuka, terdapat bagasi kecil bisa untuk menaruk barang kecil.
Lanjut ke bagian samping pelek 20 inci dengan perpaduan alloy dan palstik dengan ukuran ban 245/50 R20. Hyptech HT punya dimensi (PxLxT): 4.935 mm x 1.920 mm x 1.700 mm dengan jarak sumbu roda 2.935 mm.
Makin keren pada bagian burtitan dengan lampu Horizon Skyline Taillight yang tampak dengan desain minimalis dan indah. Di bagian bawah bumper belakang juga ada radar.
Berbicara kelengkapan fitur di interior Hyptec HT Premium ini terbilang bejibun. Saat duduk di balik kemudi, akan disambut setir model palang tiga berbentuk oval. Pengaturan jok juga sangat mudah karena sudah elektrik.
Walaupun LCD panel instrumen cukup mungil dengan ukuran 8,8 inci, tapi menampilkan banyak informasi soal mobil.
Lalu di bagain setir tanpak ada sensor driving monitoring system untuk memantau kondisi kelelahan pengemudi dengan membarikan peringatan pada MID.
Meraih tuas persneling juga mudah yang posisinya ada di tengah konsol. Terdapat juga wireless charger dengan daya 50 Watt.
Pada bagian tengah dasbor telihat layar head unit touchscreen yang sematkan berukuran besar, yakni 14,6 inci. Dari layer tersebut bisa untuk mengatur hampir semua fitur mobil dan juga kamera 360 derajat.
Head unit-nya ini sudah dilengkapi fitur konektivitas Apple CarPlay dan juga Android Auto. Bahkan juga bisa menampilkan peta jalan dengan cukup akurat.
Gak main-main loh, chipset yang ditanam pada head unitnya ini pakai Snapdragon 8155, yang diklaim anti lemot dan mudah dioperasikan. Sementara untuk mendukung hasil suaranya, tersedia 22 buah speaker dengan kemampuan Dolby Atmos.
Oiya, kesan lapang di kabinnya turut dibantu dengan adanya panoramic glass roof. Makin seru dengan tambahan ambient light, sehingga saat berkendara malam hari makin kece.
Kerennya lagi, duduk di jok penumpang depan sangat dimanjakan nih dengan adanya penopang kaki, agar bisa selonjoran. Pengaturannya secara elektrik di sisi kiri jok.
Makin jos lagi, baik bangku driver dan penumpang depan, dilengkapi dengan fitur ventilated seat dan pijat untuk bagian punggung, yang pengaturannya dari head unit, dan masih banyak banget fitur lainya.
Penumpang belakangpun juga tak kalah dimanjakan, pada bagian penumpang kiri terdapat penopang kaki, sedangkan disebelah kanan terdapat meja lipat yang bisa digunakan untuk makan atau bekerja.
Memang secara tampilan kabin SUV listrik ini jadi lebih simpel tanpa banyak tombol. Karena semua pengaturan ada di head unit, namun terkadang akan sulit saat kita membutuhkan fitur secara cepat. Karena harus kembali ke menu di head unit.
Ada baiknya, beberapa fitur penting yang membutuhkan konsentrasi saat berkendara, bisa dioperasikan secara cepat lewat tombol fisik.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR