Sebagai catatan, truk listrik Fuso eCanter dibekali baterai berkapasitas 83 kWh, mampu menempuh jarak hingga 140 km dalam sekali pengisian penuh, serta kapasitas angkut hingga 6 ton.
Masih menurut Aji, kesiapan infrastruktur berupa stasiun pengisian daya, juga merupakan tantangan yang perlu diatasi.
Perkara layanan purna jual, pihaknya terus menggenjot kehandalan layanan aftersales mereka.
Baca Juga: Siapa Sangka, Truk Listrik Mitsubishi Fuso eCanter Punya Fitur Canggih Ini
"Banyak konsumen yang mempertanyakan layanan aftersales untuk teknologi baru ini. Kami sudah melatih teknisi untuk menangani kendaraan listrik, jadi konsumen tidak perlu khawatir."
Lalu menyoal jarak tempuh, Aji mengungkapkan bahwa tidak semua perusahaan logistik memerlukan kendaraan dengan jarak tempuh jauh.
"Contohnya PT Yusen Logistics, mereka punya rute operasional yang hanya sekitar 140 km. Jadi, Fuso eCanter tetap relevan untuk operasional," tutur Aji lagi.
Lewat langkah-langkah strategis ini, KTB berharap bisa membangun kepercayaan konsumen sekaligus memperluas adopsi kendaraan listrik di sektor logistik di Indonesia.
Selanjutnya, KTB juga berharap adanya dukungan Pemerintah dalam upaya mempercepat adopsi truk listrik di sektor logistik.
Dukungan yang dimaksud adalah berbentuk regulasi yang memberikan insentif bagi konsumen.
"Kebijakan pemerintah yang mendukung akan sangat membantu, misalnya dalam hal insentif bagi perusahaan yang mengadopsi kendaraan listrik," jelas Aji.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR