Ototmotifnet.com – Pabrikan mobil sudah menyusun interval untuk penggantian oli mesin, biasanya per 10.000 km.
Tujuannya agar oli tetap memiliki kemampuan lubrikasi optimal sehingga mampu menjaga komponen internal mesin.
Yup, oli mesin mobil berperan penting memberikan lubrikasi terhadap gesekkan antar komponen internal saat mesin bekerja.
Nah, saat mengganti oli mesin, Anda diharuskan mengganti filter oli juga.
"Filter oli menyaring partikel kerak kotoran dari dalam mesin yang ikut tergerus oli saat mesin bekerja," jelas Apin, pemilik bengkel spesialis Pelita Motor Mitsubishi.
Baca Juga: Airbag Mobil Bisa Dimatikan? Ini Alasan dan Caranya
Baca Juga: Inilah Sejarah Lahirnya Toyota Land Cruiser, Karena Hal Ini Ternyata
Baca Juga: Inilah Dia 4 Macam Kerusakan yang Sering Terjadi Pada Pelek Mobil
Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Mesin Diesel Bisa Jadi Boros Bahan Bakar
Partikel kotoran ini dihasilkan dari gesekkan antar komponen di dalam mesin saat sedang bekerja yang menjadi kerak ketika mengendap.
Filter oli sendiri memiliki batas maksimal daya saring dan kapasitas tampungan endapan serpihan kotoran.
"Umumnya kalau di Jakarta mobil kena macet, kerja mesin lebih berat, gesekkan semakin besar, semakin banyak juga kotoran yang dihasilkan," ujar Apin.
Dikhawatirkan bila ganti oli tanpa ganti filter oli, kotoran yang mengendap melewati batas maksimal daya tampung filter oli akan kembali tersirkulasi ke dalam mesin.
Efeknya, oli baru yang dimasukkan ke dalam mesin lebih cepat kotor dan daya lubrikasinya berkurang.
"Oli lebih cepat masa pakainya, atau ada komponen yang lebih cepat aus jangka panjangnya," ungkap Apin.
| Editor | : | Grid Content Team |
KOMENTAR