Nampak bodi keseluruhan Triumph TR6R 1969 ini kurang pas saat dipake harian. Namun tidak dapat dipungkiri karya modifikator Bandung ini bisa bikin kita berdecak kagum. Dari tampilan nampak kokoh didukung sektor kaki-kaki serba gambot. Depan-belakang pake ban Avon Speedmaster MK II 5,00x16 berikut pelek Kawasaki 48 spoke.
Builder Retrogrades Slaughter House (RSH) bisa menampilkan semplakan keluaran lawas ini jadi perhatian di acara Kelpie dan dapat penghargaan sebagai best motor custom.
Pemilik mengaku untuk daily use memang kurang nyaman karena rake tidak standar alias goose neck frame model. “Saat jalanan tidak padat baru enak, bahkan kalo jalan sepi terasa nyaman digeber sampe kecepatan 110km/jam” papar Gani “Kutil” Darmawan, pria kelahiran juni 1981 ini.
Warna pilihan sangat berpengaruh pada tongkrongan Triumph. Painter Didoth RSH pilih kelir smooth purple dipadu warna gold leaf dirasa perlu karena bentuk yang serba padat dan vernekle dibagian tertentu seperti setang dan springer depan dipadu polesan kuningan dibagian tertentu bikin selaras.
Handling di jalanan padat memang sangat kurang pas namun untuk perjalanan luar kota diakui Gani ”Kutil” sangat nyaman, “pernah turing ke batu karas tak ada masalah handling,” bangga pria yang kerja sebagai Enginering di PT Kita Hokki yang bergerak dibidang Metering Gas ini. (motorplus-online.com)