Sebagai bikers penikmat kecepatan, memang enggak bakalan puas dengan performa motor standar.
Apalagi bagi yang doyan modifikasi mesin. Pasti bakalan gatel kalau nggak colek bagian mesin.
Bukan hanya motor versi karburator saja, motor tipe injeksi pun sudah mulai ramai pakai paket bore up. Misal, untuk Honda CBR 250R.
Honda CBR 250R yang aslinya sudah punya power cukup untuk kendaraan sehari-hari masih dirasa kurang oleh Genta Adi Pratama.
“Masih penasaran buat upgrade mesinnya. Makanya pakai paket bore up dari Kawahara Racing,” buka Genta, pemilik motor.
Genta yang sehari-hari pakai CBR 250R ini, kerap tertinggal dengan motor sport sekelasnya saat lari di jalanan. “Makanya CBR 250R saya harus bisa lebih cepat larinya. Dan, putaran bawahnya juga harus galak,” tambahnya.
Genta yang sehari-hari pakai CBR 250R ini, kerap tertinggal dengan motor sport sekelasnya saat lari di jalanan. “Makanya CBR 250R saya harus bisa lebih cepat larinya. Dan, putaran bawahnya juga harus galak,” tambahnya.
Paket bore up ini dibekali piston diameter 84 mm. Bisa digabungkan dengan stroke standar CBR 250R yang 55 mm. Otomatis kapasitas mesin bisa melonjak sampai 304,8 cc. Jadi, kalau digenapkan 305 cc. Keren!
Ini sudah termasuk ring piston, pin piston, silinder blok serta paking silinder atas-bawah.
“Untuk penyesuain lainnya, biar lebih maksimal kem orisinal juga dicustom ulang sesuai kebutuhan saja. Enggak perlu terlalu extreme,” kata Afandi dari bengkel Afmos yang menggarap bore up CBR 250R ini.
Ubahan di sektor lain juga dilakukan. Electronic Control Unit alias ECU juga menggunakan Vortex. “Kalau aslinya hanya bisa sampai 10.000 rpm.
Pakai ECU Vortex ini bisa maksimal sampai 12.000 rpm,” jelas Afandi yang mangkal di Jl. Ciledug Raya No. 58B, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
Dengan berbagai ubahan di sektor ruang bakar ini, tetapi Afandi masih tetap mempercayakan klep standar bawaan CBR 250.
Dengan berbagai ubahan di sektor ruang bakar ini, tetapi Afandi masih tetap mempercayakan klep standar bawaan CBR 250.
“Masih bermain cukup aman dengan pakai klep ori ini, biar mesin juga awet,” kata brother yang juga gape bore up motor matik injeksi.
Untuk membuktikan kemampuan motor ini, pengetesan dilakukan dengan dynotest milik Aerospeed 74 di Jl. H Nawi Raya No. 74, Jakarta Selatan. Pengetesan dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan hasil power dan torsi maksimal.
Hasil akhir menunjukkan, power yang didapat Honda CBR 250R yang kini sentuh volume silinder 300 cc ini, mencapai angka 31,08 dk di kitiran mesin 10.000 rpm. Sedangkan torsi juga cukup melonjak sampai 26,03 Nm di rpm 7.500.
Ubahan sektor mesin ini disempurnakan dengan pelepas gas buang aftermarket dari CLD. “Perlu ganti knalpot racing yang pas juga agar tarikan atas-bawah tetap ngisi,” tambah Afandi.
Selain itu, bagian kelistrikan nggak perlu pakai parts racing yang mahal, toh motor untuk harian. “Buktinya sudah dipakai sampai 3.000 km lebih, mesin tetap aman kok. Enggak ada masalah berarti. Padahal, kerap kali digeber juga tuh,” tandasnya.
Untuk membuktikan kemampuan motor ini, pengetesan dilakukan dengan dynotest milik Aerospeed 74 di Jl. H Nawi Raya No. 74, Jakarta Selatan. Pengetesan dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan hasil power dan torsi maksimal.
Hasil akhir menunjukkan, power yang didapat Honda CBR 250R yang kini sentuh volume silinder 300 cc ini, mencapai angka 31,08 dk di kitiran mesin 10.000 rpm. Sedangkan torsi juga cukup melonjak sampai 26,03 Nm di rpm 7.500.
Ubahan sektor mesin ini disempurnakan dengan pelepas gas buang aftermarket dari CLD. “Perlu ganti knalpot racing yang pas juga agar tarikan atas-bawah tetap ngisi,” tambah Afandi.
Selain itu, bagian kelistrikan nggak perlu pakai parts racing yang mahal, toh motor untuk harian. “Buktinya sudah dipakai sampai 3.000 km lebih, mesin tetap aman kok. Enggak ada masalah berarti. Padahal, kerap kali digeber juga tuh,” tandasnya.
Rpm Power (HP) Torsi (Nm)
4.500 14,72 22,34
5.000 14,49 20,66
5.500 17,52 22,73
6.000 19,06 22,68
6.500 21,67 23,66
7.000 24,08 24,56
7.500 27,31 26,03
8.000 29,02 25,78
8.500 29,64 24,83
9.000 30,30 23,98
9.500 30,83 23,09
10.000 31,08 21,76
10.500 30,65 20,69
4.500 14,72 22,34
5.000 14,49 20,66
5.500 17,52 22,73
6.000 19,06 22,68
6.500 21,67 23,66
7.000 24,08 24,56
7.500 27,31 26,03
8.000 29,02 25,78
8.500 29,64 24,83
9.000 30,30 23,98
9.500 30,83 23,09
10.000 31,08 21,76
10.500 30,65 20,69