"Bore-up ukuran segitu sudah enak dipakai harian dan ditambah beberapa peranti lainnya,”
Apalagi yang doyan meng-upgrade performa BeAT injeksi tersebut. Pasalnya, part racing yang dijajakan sudah tersedia diberbagai gerai racing dan bisa diaplikasikan Plug ‘n Play agar tarikan makin maknyus alias lebih enteng.
“Tarikan aslinya sudah cukup enak. Tapi, karena gue pengin lebih enteng, mesin di-upgrade dengan ganti seher Kawasaki Kaze diameter 54 mm. Bore-up ukuran segitu sudah enak dipakai harian dan ditambah beberapa peranti lainnya,” Fendy Hartono, pemilik BeAT FI, keluaran 2013 ini.
Wah, tim OTOMOTIF jadi pengin tahu hasil ubahan mesin garapan Bewok dari Bewok Garage (BG) di Jl. Kav. Polri, Daan Mogot, Jakbar ini. Untuk itu, dilakukan pengetesan di atas mesin Dynojet di bengkel Ultra Speed Racing Jl. Panjang, Jakbar.
Garapan mesin yang sudah menghabiskan dana sekitar Rp 3 jutaan ini mampu mengail tenaga dan akselerasi yang cukup besar. Yakni, mencapai 12,06 dk/7.492 rpm dan torsi berkitir di 11.07 Nm/7.250 rpm. Sedang power pabrikan sekitar 8 dk dan torsi di angka 8 Nm. Wew!
THROTTLE BODY
Agar pasokan lebih deras dan bisa menyanggupi kebutuhan di ruang bakar, maka throttle body standar diganti dengan kepunyaan Honda Vario 125 dan penyuntik bensin alias injector pakai Honda PCX 150.
Agar pasokan lebih deras dan bisa menyanggupi kebutuhan di ruang bakar, maka throttle body standar diganti dengan kepunyaan Honda Vario 125 dan penyuntik bensin alias injector pakai Honda PCX 150.
Piston sejuta umat ini cukup banyak yang mengaplikasikan di besutan harian maupun untuk balap. Pasalnya, mencari seher Kawasaki Kaze tersebut cukup mudah. Dengan itu, kapasitas mesin skutik sayap ngepak ini naik kelas menjadi 125,8 cc dan power makin bertenaga.
Akselerasi awal terasa lebih cepat, tapi melihat hasil grafiknya tenaga di atas menjadi menurun. Waduh! Dikarenakan roller memakai ukuran 7 gram merek KTC yang memadukan puli depan dari SPS dan per CVT 1500 RPM Kitaco.
Akibat membengkaknya ruang bakar, maka saluran pembuangan juga harus bisa memberikan sumbangsih yang cukup besar. sehingga gas buang gak tertahan oleh sekat di silinder knalpot. Peranti tersebut menggunakan silencer bawaan yang dibobok dan leher knalpot pakai merek Tsukigi.
ECU
Karena berteknologi injeksi, maka otak pengapiannya harus menyesuaikan volume kapasitas mesin agar gak terjadi ngelitik atau knocking. ECU standar pabrikan masih digunakan, namun piggyback yang berlabel API Tech produk Thailand ini juga ikut dipasang. (motor.otomotifnet.com)
Karena berteknologi injeksi, maka otak pengapiannya harus menyesuaikan volume kapasitas mesin agar gak terjadi ngelitik atau knocking. ECU standar pabrikan masih digunakan, namun piggyback yang berlabel API Tech produk Thailand ini juga ikut dipasang. (motor.otomotifnet.com)
Data TEST
Power
Standar : 8.5 dk/8.000rpm
Upgrade : 12.06 dk/7.492 rpm
Torsi
Standar : 8.6 Nm/6.500rpm
Upgrade : 11.07 Nm/7.7250 rpm