OTOMOTIFNET - Mendengar brand-nya, tak sedikit orang yang mengira ini motcin (motor Cina). Gimana gak, tidak ada motor di dunia ini berlabel Benson. Coba cari!
Husss... Ini bukan motcin, tapi produk ‘transformasi’ dari Kymco. Dan khusus di Bali. “Kita co-branding dengan Kymco. Makanya masih pakai logo Kymco,” jelas Jimmy Antoni Sutheja, general manager operational PT Benson Power Mobility (BPM), ATPM motor Benson.
Jimmy menerangkan kalau pasar Kymco di Bali sudah cukup besar. Apalagi motor asal Taiwan ini pionir di kelas skuter matik (skutik) di Tanah Air. “Ada sekitar 50 ribuan Kymco di Bali, sayang kalau ditinggalin,” lanjutnya.
Kalau begitu, kenapa gak pake label Kymco? Pria ramah itu mengatakan saat ini BPM enggak punya hubungan dengan yang lama (Kymco setahun lalu dipegang PT Kymco Lippo Motor Indonesia sebagai ATPM-nya, red).
Kata lain, meski saat ini masuk dengan label Benson tapi tetap merupakan produk Kymco. “Kita impor utuh (CBU) dari Taiwan,” tegas Jimmy saat dikontak via handphone-nya (5/4).
DUA MODEL
Kali ini BPM mendatangkan model yang lain dari produk-produk Kymco yang digadangkan oleh ATPM sebelumnya yang sudah tutup setahun lalu.
Yakni Benson Super8 dan Like. Model pertama sarat bernuansa sporti. Sementara Like, lebih berkarakter retro klasik. “Keduanya tergolong baru karena di Eropa maupun Amerika baru saja diluncurkan. Dan tentu saja model, fitur maupun standar kualitasnya sama dengan yang diboyong ke Indonesia,” beber Ben Astono, president director BPM.
Soal harga memang cukup tinggi dibanding skutik yang beredar. Contoh Benson Super8 dijual OTR Rp 21,750 juta. Sedang Like dilepas Rp 23,950 juta.
“Harganya memang tinggi karena kita ingin beda dari produk Kymco yang lama. Positioning-nya ke menengah atas,” sahut Jimmy lagi.
Terlebih, kata Jimmy, incar konsumen yang ingin ‘naik kelas’ dari Honda Vario CBS Techno (skutik Jepang yang saat ini paling mahal, red). Mereka tak punya pilihan lain. “Kalau ke Vespa atau Piaggio terlalu jauh. Nah, kita sediain sekarang,” tuturnya.
Soal target, BPM merencanakan terjual 500 unit. Meski belum sebulan diluncurkan, kedua skutik 150 cc ini sudah di-delevery ke tangan konsumen sebanyak 15 unit. “Kalau yang inden sampai sekarang ada 50 unit,” imbuhnya seraya jelaskan BPM sudah siapkan layanan aftersales seperti bengkel dan spare part-nya.
Namun, bagi konsumen yang berdomisili di luar pulau Bali harus jauh-jauh pesan dari pulau Dewata itu. Karena belum ada rencana BPM mengembangkan ke luar Bali. “Untuk tahap awal memang fokus di Bali dulu,” tukas Jimmy.
Penulis/Foto: Pj / Istimewa