Knowledge Fitur Daytime Running Light, Bukan Sekadar Aksesoris

billy - Senin, 29 Juli 2013 | 15:15 WIB

(billy - )


Sekarang sering kan melihat headlamp kendaraan memiliki alis LED (Light Emitting Diode) berwarna putih? Itulah yang disebut sebagai daytime running light atau DRL.

Teknologi DRL sendiri pertama diaplikasikan pada tahun 1977 oleh Volvo tipe 240. Dimana pada saat musim dingin, intensitas cahaya umumnya rendah sepanjang hari. Untuk itu, Volvo memanfaatkan lampu samping yang akan menyala sepanjang hari terkecuali jika lampu senja dinyalakan.

Konsep inilah yang terus dikembangkan dan akhirnya menghasilkan DRL dengan LED berjenis cahaya luxeon. Beberapa pabrikan ternama telah mengaplikasikan teknologi ini, sebut saja Audi, Mercedes-Benz, BMW, Toyota, dan Mitsubishi.

Pabrikan Audi pada seri Q5 contohnya, DRL tersemat manis pada bagian atas lampu utama, memanjang mengikuti garis lampu. Teknologi tinggi berupa lampu yang terbuat dari cairan menjadi pesona tersendiri pada desain Audi Q5 lansiran 2013 ini.

“Audi telah mengaplikasikan Daytime Running Light sejak tahun 2006, dengan tujuan untuk keamanan visual driver ataupun pedestrian saat berkendara di siang atau malam hari tanpa mengurangi efisiensi energi mobil,” jelas Krisna Aditia Aristian selaku Trainer dari Audi Indonesia.

Beda halnya dengan Mitsubishi. Pada Pajero Sport Limited Edition lansiran 2013, disematkannya daytime running light berbentuk vertikal, secara terpisah yang diletakkan sejajar dengan posisi foglamp di bagian bawah.

Tak hanya asli bawaan pabrik, beberapa produk aftermarket telah menyediakan produk demi meningkatkan keselamatan pengguna jalan raya. “Kita menjual DRL dari tahun 2008, harga variasi mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 700 ribu, tergantung jenis,” jelas Beni, pemilik gerai V-Car di Pusat Onderdil Dutamas Fatmawati, Jaksel.

Pemasangan DRL bukan sebagai aksesoris semata pada saat mempersiapkan kendaraan menjelang libur Lebaran, tetapi harus memiliki fungsi dengan benar. Sesuai standar keselamatan negara di Eropa, DRL akan menyala dengan kekuatan penuh pada siang hari, sebagai tanda untuk pengguna jalan lainnya.

Tetapi jika malam hari, usahakan DRL diatur meredup atau mati total setelah menghidupkan lampu senja atau foglamp. Ini menghindari sinar lampu terlalu silau karena cahaya DRL yang terpancar. (mobil.otomotifnet.com)