OTOMOTIFNET – Setelah membaca pengalaman OTOMOTIFNET.com menjajal Kijang Listrik buatan Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Telimek), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Bandung, Jabar. Tentunya penasaran kan ingin tahu seperti apa sebenarnya cara kerja mobil ini? Kalau begitu mari kita tanya pada para penelitinya.
Riset Motor Listrik AC
Pada dasarnya penggantian sumber tenaga pada Kijang ini mirip engine swap pada umumnya. Bedanya mesin 5K berkapasitas 1500cc bawaan Kijang diganti dengan sebuah motor listrik tipe 3-Phase Induction AC, bukan dengan sesame mesin bakar. Pemilihan motor listik AC ini diakui sebagai bagian dari riset lanjutan karena sebelumnya LIPI sudah pernah membuat mobil listrik dengan motor listik DC.
“Ada beberapa alasan memilih motor listrik AC, diantaranya bobotnya yang lebih ringan dari motor listrik DC,” buka Ir Abdul Hapid, Ka Bidang Peralatan Transportasi P2 (TELIMEK), Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, LIPI Bandung. Selain itu diakui motor listik AC memiliki kemudahan memanfaatkan energy regenerative untuk melakukan pengisian ulang ke baterai.
Mengintip Cara Kerja Kijang Listrik Buatan LIPI
Perlu kabel dengan kemampuan hingga 600 Ampere untuk menghubungkan semua komponennya. | Mengintip Cara Kerja Kijang Listrik Buatan LIPI
Masih ada aki terpisah untuk menghidupkan lampu dan semua panel diluar kebutuhan motor listrik. Sayangnya belum ada motor listrik untuk menghidupkan AC. |
Motor listik yang didatangkan dari Amerika ini hanya memiliki spek 96 Volt dan sudah dianggap sesuai dengan output tenaga yang akan dicapai. “Kebanyakan motor listik AC sampai 300 Volt, tapi kita memang cari yang sesuai dengan kebutuhan,” ungkap penggila Formula 1 ini.
Karena memiliki tegangan 96 Volt maka semua perangkatnya dari baterai hingga controller harus senada. Tak heran meski mobil ini bertipe plug in dengan sumber energi diperoleh dari listrik rumahan 220 Volt, pada chargernya terdapat inverter untuk menurunkan tegangan. Selain menurunkan tegangan inverter juga digunakanuntuk mengubah arus dari AC ke DC. Arus harus diubah karena baterai lead acid yang dipakai masih menggunakan arus DC.
Baterai yang dipakai ada banyak loh. Totalnya ada 16 buah aki 6 volt/235 Ah dirangkai seri sehingga dapat tegangan 96 Volt. Posisi baterai ini disusun ada yang di kolong sebelah kanan-kiri, belakang dan di balik kap mesin untuk mendapatkan distribusi bobot yang ideal. Maklum untuk baterai saja totalnya mencapai 400 kilogram!
Mengintip Cara Kerja Kijang Listrik Buatan LIPI
Bisa langsung colok dari listrik rumahan | Mengintip Cara Kerja Kijang Listrik Buatan LIPI
Baterai tetap aman dari banjir meski diletakan di kolong |
Lalu untuk memberikan perintah pada motor listrik, tegangan dan arus dari baterai diatur oleh sebuah controller atau semacam ECU pada mobil bermesin konvensional. Perintah dari pengendara kapan mulai jalan dari pelan hingga kencang dilakukan oleh controller ini.
Controller yang dipakai mampu menyuplai arus sampai 550 Ampere, namun untuk safety diberi sekring 400 Ampere.
“Sekring ini sebagai pengaman karena controller AC harganya tidak murah. Dan kita masih dalam tahan riset untuk bisa membuatnya sendiri,” aku Hapid yang lulusan Teknik Mesin Universitas Hasanudin ini.
Mampu Ngebut 120 km/jam Hingga 75 Km
Dengan semua perangkat tersebut, Kijang listrik buatan LIPI ini ini bisa dipakai untuk menempuh jarak 75 kilometer sekali charge dalam waktu sekitar 6 jam dengan baterai lead acid.
Seandainya menggunakan baterai Lithium bisa dipastikan waktu charge-nya dua kali lebih cepat. Tapi lagi-lagi masalah dana, harganya bisa mencapai 4-5 kali lipat baterai lead acid.
Selain itu Kijang ini juga memiliki max power sekitar 52 hp atau lebih rendah dari mesin bawaan Kijang yang mencapai angka 70hp. Tapi torsinya jauh mengalahkan mesin standar Kijang yang hanya 114 Nm. Motor listrik ini mampu mencapai max torsi hingga 156 Nm.
Mengintip Cara Kerja Kijang Listrik Buatan LIPI
Para peneliti LIPI. Tetap semangat meski anggaran riset dari APBN sangat terbatas |
Dengan out put power dan torsi tadi, Kijang putih ini mampu digeber hingga 120km/jam. Tapi tentunya kecepatan ini juga bisa didapat karena masih menggunakan gear box bawaan Kijang.
“Motor listrik ini langsung terhubung ke flywheel. Maka dari itu perlu sebuah adaptor ke bell housing,” terang Hapid sambil menyebutkan angka Rp 150 jutaan untuk menyulap Kijang menjadi mobil listrik hanya dalam 6 bulan saja.
Spesifikasi :
Motor : 3-Phase Induction Motor
Nominal Voltage : 96 VAC
Peak Power : 52 HP
Peak Torque : 156 Nm
Max Speed : 120 km/h
Controller : 96V/550A
Battery Pack : SLA-Deep Cycle 96V / 235 Ah
Charger : 75km/charge
Penulis/Foto: Popo/Yosi