Balap Mobil Eropa, Tambah Slot dan Revisi Regulasi

billy - Senin, 24 Desember 2012 | 11:42 WIB

(billy - )


Setelah sukses menggelar 6 seri kejuaraan national series European Touring Car Championship 2012 pada ajang ISOM kemarin, balap ETCC tak mau cepat rehat. Bahkan tetap menggulir satu sesi balap pada seri Achilles Motorsport Festival pada 16 Desember besok. Terbukukan sekitar 40 peserta yang menggunakan pabrikan Eropa dari berbagai tahun produksi.

Dipastikan juara-juara ETCC 2012 bakal turut berpartisipasi lagi, seolah belum kehabisan nafas dan tenaga. Diantaranya nama  Andre Timothy (juara kelas Super Special C2), Freddy Setyawan (runner kelas Super Special C2, Davi Saputra (juara kelas Super Special C1), Chunkie Chandra (juara kelas Super 2000 B2) dan masih banyak lagi.

Menariknya lagi, ETCC yang makin banyak diserbu peserta anyar membuat Arief kudu membuka 2 slot balap untuk seri tahun depan. Sama seperti kelas Indonesia Retro Race yang telah duluan membuat 2 slot balap.

Artinya, bakal ada 2 kali start untuk kelas ETCC tetapi untuk kelas yang berbeda. Dari segi biaya, jelas membuat budget penyelenggara membengkak, namun kalau melihat sisi positifnya, balap menjadi lebih enak.

Tak ada lagi kesenjangan balap antara pembalap master dan rookie yang bolak balik di overlap. “Catatan waktu pun bisa lebih tajam karena skill pada sebuah sesi balap setara,” papar Arief dari ARF Management selaku penyelenggara ETCC.

Meski belum ada official statement seputar pembagian kelas per slot, tetapi sudah bisa dipastikan setiap slot diatur sesuai kelas (divisi) yang dilombakan pada ETCC.


“Nantinya satu slot untuk pembalap pemula dan non-master, sedangkan satu slot lagi untuk mereka yang sudah sering balap dan para pembalap master,” papar Arief.

Lantaran banyaknya peserta yang sudah confirmed untuk ikut seri tahun depan membuat Arief harus berputar otak agar balapan menjadi seru dari sisi pembalap dan penonton.

 Pada gelaran kali ini, sekaligus mengadakan perubahan regulasi berupa pembagian kelas Super Special menjadi Super Special Pro dan Super Special Master.

Kelas Super Special Pro adalah pembalap yang waktu terbaiknya di bawah 1,57 detik/lap (1:56,999 detik) sementara kelas Special Master untuk pembalap dengan catatan waktu sampai dengan 1,57 detik.

Bagaimana realisasinya, simak sendiri di gelaran AMF minggu depan. Apalagi dengan ikutnya ETCC di AMF, berarti ada kesempatan untuk para jawara ETCC ikut mengadu nasib di kelas Champ of Champ yang notabene penentuan best performing racer of the week dari semua kelas yang dilombakan pada saat itu. (otosport.co.id)